Wow...Biaya Akreditasi Prodi Kampus Kesehatan Hingga Rp 87,5 Juta
jpnn.com - JAKARTA - Lembaga akreditasi masyarakat perguruan tinggi kesehatan (LAM-PTKes) mematok biaya lumayan tinggi untuk proses akreditasi program studi (prodi) di lingkungan kampus kesehatan.
Dalam brosur promosi yang disebarlLembaga akreditasi swasta ini , biaya pengurusan akreditasi prodi kesehatan kelompok S1 Profesi dipatok Rp 87,5 juta. Sedangkan biaya pengurusan prodi kelompok vokasi, akademik, dan spesialis ditetapkan sebesar Rp 73 juta.
Biaya ini diambil karena selama proses akreditasi tidak mendapatkan kucuran dana dari pemerintah (APBN).
Alur kerja pengurusan akreditasi di LAM-PTKes dimulai dari pendaftaran. Kemudian pendampingan fasilitator lalu assesmen kecukupan. Proses berikutnya adalah assesmen lapangan, proses validasi, sidang majelis, baru stelah itu keputusan akreditasi dikeluarkan.
LAM-PTKes juga menunjuk pakar-pakar untuk duduk di jajaran dewan. Misalnya untuk kedokteran ada Prof dr Errol Hutagalung dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Lalu bidang kedokteran gigi ada Prof drg Coen Pramono.
Kemudian untuk bidang keperawatan dan kebidanan ada Dewi Irawati dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan Dr Emi Nurjasmi dari Ikatan Bidan Indonesia (IBI).
Diberitakan Jawa Pos online (induk JPNN), Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi (Dikti) resmi mengesahkan (LAM-PTKes) hari ini. Dalam sambutannya Ketua Umum LAM-PTKes Usman Chatib Warsa menjelaskan, lembaganya memiliki visi menjamin mutu pendidikan tinggi kesehatan di Indonesia di tingkat global.
Dengan adanya lembaga akreditasi ini, Usman berharap bisa memadukan akreditasi pendidikan akademik, vokasi, dan profesi.
JAKARTA - Lembaga akreditasi masyarakat perguruan tinggi kesehatan (LAM-PTKes) mematok biaya lumayan tinggi untuk proses akreditasi program studi
- Rantastia Nur Alangan Ungkap Dukungan Dr. Ram Krishna untuk UIPM
- Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Sulsel, Ganesha Operation Kenalkan GO Expert
- Uhamka Masuk Daftar Universitas Terbaik Asia versi QS AUR 2025
- Ini Kata Bahlil soal Gelar Doktornya di SKSG UI
- SANF Perkuat Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
- Keren, Siswa Mentari Intercultural School Jakarta Boyong Emas dari Malaysia