Wow...Siapkan 15 Ribu Pemberontak Syria untuk Hadapi ISIS
jpnn.com - ANKARA - Amerika Serikat (AS) terus berupaya untuk menghabisi kelompok militan radikal Negara Islam alias Islamic State (IS), yang dulu dikenal sebagai ISIS atau ISIL.
Kamis waktu setempat (19/2) Washington meneken kesepakatan dengan Ankara terkait wacana penciptaan musuh bagi ISIS. Dua negara itu bakal memberikan pelatihan militer dan mempersenjatai kelompok pemberontak Syria.
Mereka akan dipersiapkan sebagai tandingan militan yang mendeklarasikan negara Islam di Iraq dan Syria tersebut.
"Turki dan AS telah menandatangani dokumen kerja sama beberapa waktu lalu tentang pelatihan dan pemasokan senjata (bagi pemberontak Syria)," ungkap Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu dalam jumpa pers.
Kemarin (20/2) media Turki memberitakan bahwa kesepakatan itu diteken Wakil Menteri Luar Negeri Turki Feridun Sinirlioglu dan Duta Besar AS untuk Turki John Bass.
Sebelum akhirnya menyepakati kerja sama di bidang militer itu, AS dan Turki terlibat serangkaian pertemuan serius selama beberapa pekan.
"Nanti pasukan (bentukan AS-Turki) itu memerangi DAESH (nama lain ISIS dalam bahasa Arab, Red) dan kelompok teror lain di wilayah yang sama. Juga memerangi rezim (Presiden Bashar Al Assad)," beber Cavusoglu.
Turki selama ini memang menjadi salah satu negara yang vokal mengkritik pemerintahan Assad. Karena itu, pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan menyambut baik ajakan AS untuk melatih dan mempersenjatai pemberontak Syria.
Sebab, pemberontak Syria yang oleh pemerintah diklaim sebagai kelompok teroris atau ekstremis bersenjata itu sama-sama ingin mengakhiri kekuasaan Assad.
Kesepakatan AS dan Turki sekaligus menjadi solusi yang paling tepat bagi Pakta Pertahanan Atlantik Utara alias NATO. Selama beberapa bulan wadah pertahanan negara-negara Eropa itu berusaha merumuskan cara untuk melatih para pemberontak Syria.
Juga mendefinisikan musuh yang bisa mempersatukan seluruh kelompok pemberontak di republik tepi Laut Mediterania tersebut.
Kini kerja sama AS dan Turki telah menjadi jawaban bagi NATO. Rencananya, akhir Maret nanti militer AS mulai memberikan pelatihan militer bagi pemberontak Syria. Dengan demikian, pasukan tandingan ISIS akan siap beraksi pada akhir tahun ini.
ANKARA - Amerika Serikat (AS) terus berupaya untuk menghabisi kelompok militan radikal Negara Islam alias Islamic State (IS), yang dulu dikenal
- Trump Tidak Bercanda soal Greenland, Simak Penegasan dari Menlu AS Ini
- Pesawat PSA Airlines dan Heli Militer Tabrakan di Udara, Donald Trump Murka
- Pengungsi Bikin Repot, Mesir Tolak Wacana Relokasi Warga Gaza
- Gerak Cepat, Malaysia & Jepang Berkolaborasi untuk Membangun Kembali Gaza
- Waka MPR Sebut Usulan Trump soal Relokasi Warga Gaza sebagai Upaya Pembersihan Etnis
- Hamas Anggap Pertukaran Tawanan dengan Israel Kemenangan Bersejarah