Wright Partners Bersama Fairatmos Menghadirkan Sustainable Ventures
jpnn.com, JAKARTA - Wright Partners menggandeng Fairatmos merintis sepuluh sustainable ventures selama tiga tahun ke depan untuk menjawab permasalahan perubahan iklim yang dihadapi Asia Tenggara.
Wright Partners memiliki rekam jejak sukses dalam membangun usaha di bidang agritech, edutech, logistik, dan fintech dengan berbagai korporasi, sedangkan Fairatmos memiliki keahlian serta pengalaman di bidang pengurangan emisi karbon dan inovasi usaha keberlanjutan seperti plastik dan daur ulang.
"Kami sangat antusias menjalin kerja sama dengan Fairatmos dalam mengatasi tantangan perubahan iklim yang dihadapi Indonesia dan Asia Tenggara. Bersama-sama, kami berharap dapat mendukung korporasi dan lembaga lainnya lebih memahami emisi karbon mereka dan dalam menghadirkan inovasi sustainable ventures," tutur Founding Partner dari Wright Partners Ziv Ragowsky dalam keterangannya, Sabtu (24/6).
"Dengan menggabungkan keahlian dan sumber daya yang kami miliki, kami yakin dapat menghadirkan usaha-usaha baru yang inovatif yang akan membuat perbedaan nyata dalam perjuangan melawan perubahan iklim."
Indonesia adalah salah satu penghasil gas rumah kaca terbesar di dunia dengan sebagian besar berasal dari deforestasi dan perubahan penggunaan lahan lainnya.
Namun, Indonesia telah mengambil langkah dalam mengatasi hal ini baik dari sektor publik maupun swasta.
Indonesia memiliki target Kontribusi yang ditetapkan secara Nasional (Nationally Determined Contribution / NDC) untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 32%-43% pada tahun 2030.
Dari sektor AFOLU (pertanian, kehutanan, dan penggunaan lahan lainnya) saja, terdapat target untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 510-740 juta ton CO2e.
Wright Partners menggandeng Fairatmos merintis sepuluh sustainable ventures selama tiga tahun ke depan
- UID Sukses Gelar Forum Merajut Masa Depan Indonesia
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim
- Dubes Norwegia Apresiasi Upaya Aksi Penanggulangan Perubahan Iklim Indonesia
- Keinginan Prabowo Kurangi Penggunaan Batu Bara di 2040 Disambut Baik
- Umumkan Peraih KEHATI Award 2024, Apresiasi Penyelamat Keanekaragaman Hayati
- Waka MPR Dorong UU Pengelolaan Perubahan Iklim Bisa Segera Dijadikan Prolegnas