WTN jadi Barometer, Kemenhub Siap Fasilitasi

WTN jadi Barometer, Kemenhub Siap Fasilitasi
WTN jadi Barometer, Kemenhub Siap Fasilitasi
"Sebenarnya SK Menteri terkait WTN Provinsi sudah ada. Tapi karena terbitnya agak belakangan, di saat kita sudah melakukan pendataan, jadi tahun ini belum bisa dimasukkan. Tahun depan baru akan kita lakukan penilaian," tukasnya.

Dijelaskan Elly lagi, kabupaten/kota yang ikut berpartisipasi dalam kompetisi sendiri, dipastikan akan mendapatkan sertifikat. Kemudian, apabila daerah tertentu belum memenuhi nilai maksimal namun sudah berusaha keras, juga akan mendapatkan penghargaan berupa plakat. Meski demikian, Elly menyebutkan bahwa kompetisi WTN sebenarnya bukanlah sebuah perlombaan. Namun, lebih kepada sebuah program yang bertujuan memberikan motivasi kepada daerah, untuk terus melakukan pembenahan dan pembangunan terhadap sistem transportasi.

"Makanya terkadang, ada selentingan yang bilang, 'Kok daerah itu dapat WTN, tapi kotanya begitu saja. Padahal masih banyak kota lain yang bagus.' Memang begitu adanya. Penilaian tidak ada standarisasi pastinya. Tapi kita membandingkannya dengan daerah lain, serta sejauh mana usaha daerah itu sendiri," tandas Elly.

Dijelaskan lagi, daerah yang sukses meraih WTN, nantinya akan difasilitasi untuk terus memperbaiki sarana dan prasarananya. Antara lain mulai dari masalah pengadaan bus angkutan massal, pembangunan jalur sepeda, jalur khusus pejalan kaki bagi penyandang cacat, dan lain sebagainya.

JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendorong semua daerah di Indonesia untuk segera melakukan penataan terhadap sistem transportasi perkotaan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News