Wuiihh, Kanal Penyebar Hoaks tentang Papua Berasal dari 20 Negara

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengungkapkan kanal atau URL penyebar hoaks Papua terdeteksi berasal dari 20 negara.
Dia tidak menjelaskan secara spesifik alamat IP penyebar dari negara mana saja, tetapi salah satu alamat penyebar hoaks tersebut berasal dari Eropa.
"Ada 20 negara lebih yang mention-nya berasal dari negara tersebut, tetap belum tentu warga negara tersebut yang (mengunggah), tetapi asalnya dari negara tersebut," kata Menkominfo Rudiantara di Jakarta setelah pertemuan setingkat menteri membahas soal perkembangan arus informasi Papua, Selasa.
"Kebanyakan dari dalam negeri mentionnya, tetapi juga ada dari luar negeri, salah satu negara Eropa," sambungnya.
BACA JUGA : Empat Warga Australia yang Ikut Demo Papua Merdeka Bakal Dideportasi?
Menkominfo menyatakan hingga 2 September 2019, Kemenkominfo sudah mendeteksi setidaknya ada 555 ribu URL atau kanal yang digunakan untuk menyebarkan hoaks.
"Dari jumlah itu ada 100 ribu lebih orisinal akun mengunggah hoaks," ucapnya.
BACA JUGA : Kemenlu Harus Jelaskan Alasan Ada Pembatasan WNA Masuk Papua
Kemenkominfo sudah mendeteksi setidaknya ada 555 ribu URL atau kanal yang digunakan untuk menyebarkan hoaks tentang isu Papua.
- Wamendagri Ribka Haluk Apresiasi Kinerja Pansel DPRP Papua Tengah
- Bupati Pegunungan Bintang Harap Anggaran yang Kena Efisiensi Bisa Dikembalikan
- Yan Mandenas Minta MBG dan Pendidikan Gratis Jangan Dibenturkan
- Ratusan Pelajar di Wamena Demo Tolak Program Makan Bergizi Gratis
- Berulah Lagi, KKB Bakar Gedung SMP di Papua Tengah
- Dana Otsus Papua 2025, Supiori Kebagian Rp 101 Miliar