Wujudkan Swasembada dengan Mencetak Sawah dan Membangunkan Lahan Tidur

jpnn.com, JAKARTA - Tantangan peningkatan kemandirian pangan berkaitan dengan permintaan kebutuhan pangan.
Terutama beras terus meningkat sejalan dengan pertambahan penduduk dan peningkatan kesejahteraannya.
Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) menginisiasi untuk pencetakan sawah baru.
Hal itu tak lepas dari masih luasnya ketersedian lahan tidur atau telantar yang harus segera ‘dibangunkan’ dan diolah menjadi sawah.
Sebagaimana diketahui, alih fungsi lahan pertanian di tanah air terus berlangsung sejak lama.
Konversi lahan dari sawah menjadi lahan lain tersebut diperkirakan mencapai seratus ribu hektare per tahun.
"Dalam pengembangan lahan juga harus memenuhi syarat teknis, dari sisi agroklimatnya, ketersediaan airnya, unsur hara dan ketersediaan SDM yang mengelola. Selain itu, ada sarana dan prasarana, termasuk jalan produksi dan jaringan irigasi," terang Dirjen PSP Kementan Pending Dadih.
Hal yang bisa dilakukan oleh pemerintah adalah mengurangi laju konversi tersebut dengan memperketat perizinan atau moratorium konversi lahan.
Tantangan peningkatan kemandirian pangan berkaitan dengan permintaan kebutuhan pangan.
- Wamentan Sudaryono Ingin Ekspor Pertanian ke Eropa Meningkat Agar Petani Sejahtera
- Serapan Gabah Lampaui Target, Indonesia Aman dari Darurat Pangan
- Kementan Tinjau Lokasi Climate Smart Agriculture di Subang
- Mengembangkan Keterampilan Petani Nunukan demi Mewujudkan Swasembada Pangan
- Dukung Swasembada Pangan, Petrokimia Gresik Teken MoU Perluas Program Makmur 2025
- Kabupaten Bulungan Siap Dijadikan Target Sentra Produksi Beras