Xanan Gusmao Bersedia Berikan Kesaksian Soal Kasus Penyadapan Timor Leste di Australia
Mantan perdana menteri Timor Leste Xanana Gusmao mengatakan bersedia datang ke Canberra guna memberikan kesaksian untuk mendukung mantan agen rahasia Witness K dan pengacaranya Bernard Collaery bila kasus ini dilanjutkan.
Kepada program ABC Four Corners, Xanana Gusmao mengatakan bukti yang dimilikinya kemungkinan akan mempermalukan pemerintah Australia terdahulu berkenaan dengan operasi intelijen yang dilakukan tahun 2004.
Ketika itu, kantor Perdana Menteri Timor Leste ketika itu Mari Alkitiri disadap oleh agen rahasia Australia di saat perundingan yang sedang berlangsung antar kedua negara berkenaan dengan minyak dan gas di Laut Timor.
"Saya sudah berjanji dengan mereka, bahkan pun bila peradilan berlangsung terbuka, saya akan menjadi saksi." kata Gusmao kepada Four Corners.
Ketika ditanya apa yang akan disampaikannya di pengadilan, Gusmao mengatakan 'semua informasi yang saya ketahui."
Witness K (Saksi K) adalah seorang agen rahasia yang terlibat dalam operasi penyadapan di Dili tahun 2004, dan Collaery adalah mantan pengacaranya.
Kedua orang ini, Witness K dan Bernard Collaery bisa dijatuhi hukuman penjara setelah dituntut dengan tuduhan memberikan informasi rahasia mengenai penyadapan itu kepada pemerintah Timor Leste.
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat