Xanan Gusmao Bersedia Berikan Kesaksian Soal Kasus Penyadapan Timor Leste di Australia

"Saya kira UU itu dibuat bukan untuk menangani kasus pembocoran informasi yang dilakukan seseorang yang memberikan iinformasi kepada wartawan, dan juga pengacara dari pembocor informasi tersebut." kata Whealy.
Stephen Charles QC, mantan hakim Mahkamah Agung, yang pernah menjadi pembela bagi dua dinas intelejen Australia ASIO dan ASIS juga memberikan komentar.
"Sangat susah membayangkan adanya alasan yang kuat agar kasus ini diadili secara rahasia." katanya kepada Four Corners.
"Semua orang yang membaca koran akan tahu bahwa petugas ASIS memasuki dan menyadap kantor kabinet Timor Leste."
"Semua orang tahu bahwa karena penyadapan tersebut, Australia mendapat keuntungan besar dan tidak fair dalam perundingan yang dilakukan antara Timor dan Australia."
Jaksa Agung Australia Christian Porter telah mengeluarkan surat rahasia yang membatasi penyebaran informasi tertentu dan bukti di pengadilan yang bisa membahayakan keamanan nasional.
Kedua terdakwa mendapat batasan mengenai apa yang bisa mereka sampaikan kepada pengacara mereka.
Dan nantinya hkim atau magistrat yang akan memutuskan apa yang bisa disampaikan di pengadilan terbuka.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia