Xi Jinping Akui China Sangat Membutuhkan Investasi Asing

jpnn.com, BEIJING - Presiden China Xi Jinping berjanji akan membuka pintu lebar-lebar kepada investor asing masuk ke negaranya untuk pembangunan bidang telekomunikasi dan perawatan kesehatan.
China akan memangkas daftar investasi asing dan membuka diri lebih lebar untuk sektor telekomunikasi, perawatan kesehatan, dan jasa lainnya, demikian pernyataan tertulis Xi yang diterima ANTARA di Beijing, Jumat.
Dalam pernyataan yang juga dia sampaikan pada pembukaan Pameran Impor Internasional China (CIIE) itu juga disinggung tentang ratifikasi Kemitraan Ekonomi Komperehensif Regional (RCEP) yang sudah dilakukan oleh China.
"China sangat menginginkan kerja sama internasional yang lebih mendalam pada sektor pembangunan hijau, rendah karbon, dan ekonomi digital. Secara aktif, China juga bergabung dalam CPTPP (Perjanjian Komperehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik) dan DEPA (Perjanjian Kemitraan Ekonomi Digital)," ujarnya.
Oleh sebab itu, pihaknya akan terus melakukan uji coba peningkatan standar mutu di beberapa zona perdagangan bebas dan Pelabuhan Perdagangan Bebas Hainan.
Bea masuk barang ke China juga telah diturunkan dari 15,3 persen menjadi hanya 7,4 persen.
"Pemerintah pusat juga telah merevisi 2.300 peraturan perundang-undangan dan pemerintah daerah merevisi 190.000 peraturan yang semuanya untuk melancarkan perdagangan internasional dan vitalitas sosial," ujarnya.
Dengan jumlah populasi 1,4 miliar jiwa dan 400 juta lebih berada di kelompok ekonomi menengah, jelas Xi, China menjadi pasar yang sangat menjanjikan.
Presiden China Xi Jinping mengatakan bahwa pihaknya telah menetapkan sejumlah kebijakan yang memanjakan investor asing
- Pemerintah Akan Bangun Kilang Minyak Sebesar 1 Juta Barrel per Hari
- BTP Law Firm Bertransformasi, Jawab Kebutuhan Investor Asing
- Menlu China Tolak Usulan Trump soal Gaza
- Riset UBS Indonesia Ungkap Investor Swasta Antusias pada Danantara
- Thong Guan Industries Bhd asal Malaysia Resmi Berinvestasi di KIT Batang, Jawa Tengah
- Awas, Pemegang Kripto Harus Waspada pada Perang Dagang AS vs China