Xiaomi Bawa Rekanannya Bangun Pabrik di Batam

Kombinasi antara BP Batam dengan Xiaomi dan Satnusa sangat tepat. Karena dalam tempo panjang, pengembangan industri smartphone ini bisa dikembangkan menuju industri-industri lain seperti industri penunjang smartphone, industri komponen smarphone dan industri semikonduktor.
"Makanya kita tengah bangun ekosistem rantai pasokan dengan mempersiapkan infrastrukturnya. Maka nanti industri hulu akan datang dengan sendirinya," ucapnya.
Dan Pemilik Satnusa Persada Abidin Hasibuan sangat mengapresiasi sekali niat Xiaomi yang membuka peluang pengembangan industri smartphone di Indonesia.
"Dengan begini biayanya bisa lebih kompetitif. Memang saat ini untuk bahan bakunya masih impor. Namun jika buat rantai pasok disini, biaya bisa lebih murah," katanya.
Abidin menegaskan targetnya jika kerjasama ini berjalan nanti akan memproduksi 6 juta unit smartphone."Mengapa harus impor, kalau bisa buat dalam negeri," pungkasnya.(leo)
Head of Xiaomi South Pacific Region and Xiaomi Indonesia Country Manager Steven Shi mengatakan Pasar Indonesia sangat menjanjikan bagi Xiaomi.
Redaktur & Reporter : Budi
- LG Batal Investasi Baterai EV di RI, Prabowo Yakin Ada Investasi Negara Lain
- Harga Bitcoin Tetap Stabil di Tengah Tekanan Geopolitik
- Pemda Diminta Jadi Motor Investasi dan Pemerataan Ekonomi
- Data Terbaru Modal Asing Keluar, Berikut Perinciannya
- Pemerintah Perlu Mengambil Langkah Konkret Untuk Mendorong Masuknya Arus Investasi Asing
- Gubernur Jateng Tawarkan Langsung Investasi kepada 100 Investor dari 5 Negara