Xinjiang
Oleh Dahlan Iskan
jpnn.com - Erfan Hezim sudah terlihat merumput lagi. Di dunia sepak bola istilah 'merumput' artinya turun ke lapangan. Main bola lagi.
Erfan adalah bintang muda satu-satunya: dari Xinjiang. Sejak tahun 1955 Xinjiang jadi daerah otonom di Tiongkok. Lantaran kekhasan suku terbesarnya: Uyghur. Dan mayoritas agamanya: Islam.
Baliknya Erfan ke lapangan menjadi berita penting. Beberapa waktu lamanya ia tidak terlihat di lapangan.
Ia dikabarkan harus ikut 'penataran P7'. Istilah saya untuk program indoktrinasi ideologi negara di sana. Yang kelihatannya lebih berat dari P4. Yang pernah saya ikuti di zaman Orde Baru dulu.
Begitu banyak warga Xinjiang yang harus menjalani begituan. Semua dirahasiakan. Tidak ada yang tahu. Apakah yang sebenarnya terjadi? Sampai dunia menyorotinya. Termasuk dunia Islam.
Erfan termasuk yang dicari-cari selama masa menghilangnya. Ke mana gerangan ia.
Yang mempertanyakan itu termasuk dunia sepak bola internasional. Ibunya pun tidak tahu di mana ia.
Anak berumur 20 tahun itu hanya pulang sebentar. Saat liburan kompetisi liga sepak bola di Tiongkok. Selama musim dingin yang bersalju.