Ya Ampun, Bocah 9 Tahun Duel dengan Karibnya, Innalillahi
Kini, dia harus berduka lagi. Anak semata wayangnya meninggalkannya lebih dahulu.
“Pasti sedih. Dulu suaminya, sekarang anaknya,” bisik H Samsiwar, ayahnya.
Dia tidak percaya cucunya menjadi korban pembunuhan. Terlebih, yang melakukan merupakan teman sepermainan sekaligus masih ada hubungan keluarga.
Memang, pada pagi harinya, pelaku tak biasanya menyambangi rumahnya. Betah bermain bersama cucunya.
Dalam pikirannya, mungkin karena cucunya memiliki handphone baru seharga Rp 370 ribu, yang baru dibeli 10 hari terakhir.
Dua jam bermain-main, keduanya memutuskan keluar rumah dengan menaiki sepeda milik pelaku.
“Berdua main HP di rumah. Akur-akur aja. Gak ada curiga sama sekali. Sampai cucu saya ditemukan, saya belum percaya kalau jadi korban pembunuhan,” ceritanya didampingi Hamsi, mertua Nur Jamilah.
“Dia (cucunya, Red) gak bisa berkelahi,”tambahnya berusaha meyakinkan.
KUALA KAPUAS - AH (9), Madrasah Ibtidayah Miftahuddin (MIM) di Desa Handiwung, Kecamatan Pulau Petak, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, tewas
- Ada Kejanggalan, Polisi Gali Kuburan Korban Pembunuhan di Bandung
- WNA Rusia Merampok Rp 3,4 Miliar Milik Bule Ukraina di Bali
- Bea Cukai Tindak Ratusan Ribu Batang Rokok Ilegal di Madiun
- Sahroni Minta Polresta Depok Segera Tangkap Perampok Bersenpi di Cilodong
- Temukan Kejanggalan, Polisi Bongkar Makam Korban Dugaan Pembunuhan di Pacet
- Penggerebekan 8 Rumah Pengedar Narkoba Berlangsung Tegang