Ya Ampun, Dihajar Suami Sampai Kepala Berdarah-darah
jpnn.com - SANGATTA – Ibu rumah tangga inisial MT (29), warga poros Sangatta-Bengalon, Desa Spaso Selatan, Kecamatan Bengalon, Kutim, Kaltim, mengadukan suaminya, SJ (46) ke Polres Kutim.
MT mengaku menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Informasi yang diperoleh, kejadian bermula sekira pukul 17.00 Wita, Minggu (14/8), MT yang sempat pisah rumah dengan SJ, hendak mengambil beberapa barang seperti kulkas, rak piring, serta tandon air.
Namun SJ melarangnya. MT mencoba mendatangi rumah ketua RT untuk meminta nomor telepon polisi. SJ yang mendadak naik pitam, lantas merampas ponsel MT. Tak cuma itu, tubuh MT diempaskan ke aspal, lalu rambut MT pun ditarik dan kepalanya dibenturkan ke aspal sebanyak tiga kali.
Akibatnya, kening MT robek. Dengan kondisi masih berlumuran darah, MT melapor ke Polres Kutim.
“Saat ini kami masih mengejar suami korban, karena setelah kejadian, dia kabur,” ucap Kasat Reskrim Polres Kutim AKP Andika Dharmasena, kemarin (15/8).
Dalam laporannya, MT mengungkapkan perlakuan menyimpang SJ terhadap seorang anak perempuannya. MT menyebut pernah memergoki SJ mencabuli anaknya, saat si bocah masih berusia 13 tahun.
“Saat ini kami masih mengembangkan kasus ini,” tambah Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Satreskrim Polres Kutim Ipda Rudianto Sirait, didampingi penyidik Brigpol Toto Mariyanto. (*/dns/ica/k9/sam/jpnn)
SANGATTA – Ibu rumah tangga inisial MT (29), warga poros Sangatta-Bengalon, Desa Spaso Selatan, Kecamatan Bengalon, Kutim, Kaltim, mengadukan
- Tragis! Ibu dan Anak di Surabaya Tewas Gegara Warisan, Kejadiannya Mengerikan
- Video Narapidana di OI Diduga Berpesta Narkoba di Sel Viral, Ini Kata Kadivpas
- Bea Cukai dan Polri Gagalkan Penyelundupan Narkotika di Bengkalis
- Bea Cukai Musnahkan BKC Ilegal Senilai Rp 52,1 Miliar di Tangerang
- Tim Rimau Polsek Tanjung Batu Tangkap Pencuri Kabel Underground
- Pelaku Curanmor yang Menembak Satpam dan Polisi Akhirnya Didor, Tewas