Ya Ampun! Divonis 15 Tahun, Pembunuh Ini Masih Tersenyum Lihat Ibu Korban yang Menangis Histeris
jpnn.com - BANDARLAMPUNG – Suasana ruang Candra Pengadilan Negeri Kelas IA Tanjungkarang Selasa (12/1) mendadak riuh. Pengunjung sidang berteriak setelah ketua majelis hakim Nirmala Dewita mengetuk palu usai membacakan vonis.
Dalam sidang tersebut, hakim memvonis Hendrik Dromiko (31), terdakwa pembunuh Santi Fitri (29), istrinya sendiri, dengan pidana penjara 15 tahun.
“Saya nggak terima majelis. Saya nggak terima. Seharusnya dia (Hendrik, Red) ini mati. Dia udah bunuh anak saya,” teriak seorang pemuda.
Lelaki berusia 22 tahun yang belakangan diketahui bernama Imam Permadi (22) ini adalah adik Santi. Ia berusaha mendekat dan memukul Hendrik. Namun, jaksa dan petugas pengadilan menahannya.
Imam terlihat kecewa dengan putusan majelis hakim. Menurut dia, seharusnya Hendrik dihukum mati. ’’Harusnya nyawa dibayar nyawa. Apalagi dia ngilangin dua nyawa sekaligus, karena anak saya waktu itu lagi hamil,” kata Imam emosi.
Sementara, seorang wanita tua menangis. Ia adalah Ijah (70), ibu Santi. Sambil berdiri, ia memegang foto anaknya dan menunjukkan kepada majelis hakim. ’’Ya Allah, ya Tuhan. Anakku, anakku. Ya Allah,” kata Ijah histeris.
Wanita bertubuh kecil ini lantas menunjukkan foto Santi kepada Hendrik. ’’Kamu itu harusnya dihukum mati. Kamu ngilangin nyawa anak saya. Dia itu masih punya anak dua. Dia juga lagi hamil. Kenapa kamu habisin dia. Tega kamu,” sebut Ijah terbata-bata.
Namun, Hendrik terlihat seolah tidak bersalah. Bahkan, lelaki bertubuh kurus itu sempat tersenyum.
BANDARLAMPUNG – Suasana ruang Candra Pengadilan Negeri Kelas IA Tanjungkarang Selasa (12/1) mendadak riuh. Pengunjung sidang berteriak
- Polisi Gerebek Lokasi Pembuatan Senpi Rakitan di Lampung Tengah, Tangkap 1 Tersangka
- Kodam Udayana Dicatut Penipu, Begini Kasusnya
- Tenaga Honorer Korupsi Dana Desa, Kerugian Negara Mencapai Rp 433 Juta
- Brigjen Pol Faizal Rahmadani: Kejar, Tangkap Aske Mabel Hidup atau Mati
- 2 Tahun Berlalu, Kematian Iwan Boedi Masih Misteri, Polisi: Tantangan Berat
- Aipda Robig Didampingi 7 Kuasa Hukum, Ada Kata Kasihan Keluarga Korban dan Pelaku