Ya Ampun, Gelar Pesta Begituan di Restoran saat Kasus Aktif Covid-19 Hampir Sejuta

jpnn.com, PARANA - Tingginya kasus Covid-19 di Brazil ternyata tak membuat warga Negeri Samba itu mematuhi protokol kesehatan.
Alih-alih menggubris protokol kesehatan, para pegawai sebuah restoran Jepang di Curitiba, Provinsi Parana, Brazil justru menggelar pesta gila-gilaan.
Para pekerja restoran bernama Izakaya Hyotan itu nekat menggelar pesta yang benar-benar gila. Sebab, semua pesertanya berbuat begituan beramai-ramai.
Media lokal menyebut pesta yang dikenal dengan sebutan orgy party itu diduga digelar pada 23 Januari 2012. Kasus itu menyeruak setelah akun @brasilfedecovid di Twitter mengunggah dua foto sejumlah orang berbuat tak senonoh bersama-sama.
Satu di antara foto yang beredar itu memperlihatkan sejumlah laki-laki dan wanita berhubungan intim di atas meja yang biasa dipakai para pelanggan restoran. Pesta itu dilaksanakan beberapa saat setelah restoran tutup.
Sontak pesta hedonistik itu jadi sorotan luas lantaran kasus aktif Covid-19 di Brazil sudah melebihi 950 ribu atau mendekati sejuta. Adapun total kasus Covid-19 di Brazil sejak pandemi merebak sudah mendekati 9 juta.
Aparat penegak hukum pun langsung bergerak menyelidiki kasus itu. "Sudah mengetahui fakta dan membuka penyelidikan atas apa yang terjadi," tulis Departemen Kehakiman Parana dalam unggahannya.
Ahli epidemiologi Brazil Jesem Orellana mengkhawatirkan fasilitas kesehatan di negerinya tidak mampu menangani ledakan jumlah pasien Covid-19.
Tingginya kasus Covid-19 di Brazil ternyata tak membuat warga Negeri Samba itu mematuhi protokol kesehatan.
- Dian Conceicao Sawer Biduan Dangdut di Pesta Ulang Tahun
- Soal Lagu Bayar Bayar Bayar, GPA Ungkit Peran Polisi Saat Banjir & Penanganan Covid-19
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya
- Nikmati Varian Sushi Matsuri dari Gokana dengan Harga Bersahabat
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO