Ya Ampun, Siswa dan Siswi Berkomplot untuk Mencuri

Ya Ampun, Siswa dan Siswi Berkomplot untuk Mencuri
Ilustrasi: Jawa Pos Radar Solo

Warga setempat tak memberi ampun. Meski pelakunya masih anak-anak, warga setempat tetap menghajar Bayu dkk.

Warga menelanjangi pelaku pencurian yang laki-laki. Sedangkan seorang pelaku dihajar hingga harus menjalani perawatan di RS Wangaya.

Kanitreskrim Polsek Denpasar Barat Iptu Julkipli Ritonga menyebut gerombolan pelajar itu empat kali beraksi. Pertama, mencuri sepeda gunung pada awal bulan Januari 2017 di Jalan Tukad Balian.

Kedua, mencuri sepeda gunung pada Desember 2017 di Sidakarya, dan ketiga mengambil handphone Samsung dan komputer tablet pada awal Januari 2017 di TKP Jalan Gunung Soputan.

”Hasil pencurian tersebut mereka jual kemudian hasil penjualannya dibagi. Ngakunya dipakai jajan," ungkap Julkipli.

Disinggung soal peran masing-masing pelaku, mantan Kanitreskrim Polsek Kuta Utara itu menjawab Bayu Saputra dan OBP berperan sebagai pemetik.  Sisanya, MMI, KDS, HP, AWH, dan KDP bertugas mengawasi lingkungan di sekitar tempat kejadian perkara.

Polisi pun sedang mendalami kemungkinan komplotan itu sudah menyasar banyak lokasi. “Pengakuan mereka baru empat lokasi. Namun keterangan itu masih didalami. Kemungkinan masih ada lokasi lainnya,” ungkap Julkipli sembari menegaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas terkait lantaran pelaku masih di bawah umur. (ken/yor/jpg) 


Enam pelajar yang terdiri dari empat siswa dan dua siswi di Denpasar, Bali harus berurusan dengan hukum. Keenam bocah belia itu terlibat persoalan


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News