Ya, Semoga Guru Honorer Bisa Sejahtera
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah memutuskan meningkatkan persentase dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang digunakan untuk gaji guru honorer. Yakni maksimum 50 persen dana BOS.
Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda menyambut baik kebijakan tersebut.
"Menaikkan anggaran dana BOS untuk guru honorer yang naik maksimal menjadi 50 persen merupakan terobosan baik dari Kemendikbud. Hal ini bertujuan untuk menyejahterakan guru honorer yang selama ini mendapatkan gaji tak layak," ujar Syaiful Huda di Jakarta, Selasa (11/2).
Menurut dia, secara aturan hal itu tidak salah. Meskipun dengan syarat guru honorer penerima gaji dari dana BOS harus yang memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) dan tercatat di Dapodik sebelum 31 Desember 2019. Satu syarat lagi, yakni yang belum memiliki sertifikasi pendidik.
Huda juga mengingatkan sekolah dapat menjaga amanah dalam menyalurkan dana BOS, karena dana tersebut langsung ditransfer ke rekening sekolah.
Mendikbud Nadiem Makarim meluncurkan kebijakan Merdeka Belajar episode III terkait perubahan mekanisme dana BOS.
Salah satu poinnya adalah peningkatan persentase untuk gaji guru honorer hingga 50 persen dari dana BOS.
Sebelumnya, persentase untuk gaji guru honorer hanya 15 persen (untuk sekolah negeri) dan 30 persen (untuk sekolah swasta) dari dana BOS.
Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda mendukung kebijakan Mendikbud Nadiem Makarim meningatkan porsi dana BOS yang digunakan untuk gaji guru honorer.
- 5 Berita Terpopuler: Kenaikan Gaji Guru Honorer Bikin Penasaran, PNS dan PPPK Makin Makmur, Kontroversi Muncul
- 6 Penasaran soal Gaji Guru Honorer Naik Rp2 Juta, PNS & PPPK 100% Gapok
- Guru ASN PPPK & Honorer Tendik Minta Kenaikan Gaji Merata, Ingatkan Janji Prabowo
- Pemprov Jateng Telah Mengangkat 8.909 Guru Tidak Tetap jadi PPPK
- Supriyani Divonis Bebas, PGRI: Kado Hari Guru Nasional
- Guru Honorer Supriyani Divonis Bebas, Menunggu Pengumuman Kelulusan PPPK 2024