Ya, Semoga Saja Tekanan Terhadap Rupiah Hanya Sementara
jpnn.com, JAKARTA - Kurs rupiah yang sempat tertekan di posisi terendah mulai bangkit.
Kemarin (2/3) kurs tengah Bank Indonesia (BI) menunjukkan penguatan tipis 0,34 persen ke level Rp 13.746 per USD.
Di pasar spot, rupiah masih stagnan dengan level terendah Rp 13.757. Meski rupiah rata-rata masih berada di kisaran Rp 13.700, setidaknya kemarin rupiah sama sekali tak menyentuh level Rp 13.800.
Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara menyatakan, tekanan rupiah hanya sementara.
Pidato Gubernur The Fed Jerome Powell yang mengindikasikan suku bunga acuan bakal dinaikkan tiga kali, ditambah arah pertumbuhan ekonomi AS yang menunjukkan akselerasi, membuat pasar berekspektasi berlebihan terhadap dolar AS (USD).
Dengan kondisi fundamental ekonomi yang baik, BI meyakini level Rp 13.700 masih undervalued untuk rupiah.
”Waktu diperdagangkan di Rp 13.200, Rp 13.300, sebenarnya itu yang cocok buat kita,” kata Mirza di Jakarta kemarin.
Mirza menampik anggapan bahwa BI sengaja membiarkan rupiah tertekan lebih dalam untuk meningkatkan ekspor.
Kurs rupiah terhadap USD kemarin masih stagnan di level terendah Rp 13.757, setelah sebelumnya sempat Rp 13.800.
- Usut Kasus korupsi CSR, KPK Periksa Pejabat Bank Indonesia
- Rupiah Melemah Karena Penggeledahan di BI? Misbakhun Angkat Suara
- Rupiah Anjlok Lagi, Per USD Tembus Rp 16.313
- Pemerintah Sebar Uang Layak Edar Rp 133,7 Triliun untuk Natal dan Tahun Baru
- Sambut Natal & Tahun Baru, BI Menyediakan Uang Layak Edar Rp 133,7 Triliun
- Malam-malam, KPK Menggeledah Kantor BI, Ada Kasus Korupsi Apa?