YABB Bantu Kemenparekraf Mengelola Sampah di Destinasi Wisata
jpnn.com - Organisasi non-profit yang didirikan oleh grup GoTo, Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB), mendukung Kemenparekraf RI dalam pengelolaan sampah di destinasi wisata tanah air.
Dukungan tersebut diberikan melalui inisiatif Catalyst Changemaker Ecosystem (CCE) gelombang kedua yang berupaya membantu menyelesaikan permasalahan sampah melalui penerapan ekonomi sirkular di Bali, Labuan Bajo, dan Danau Toba.
Pasalnya, Indonesia sedang menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah.
Timbulan sampah pada tahun 2020 telah mencapai 67,8 juta ton per tahun dan diperkirakan akan meningkat 5 persen setiap tahunnya.
Adapun 15 persen dari jumlah total tersebut merupakan sampah plastik.
Menanggapi persoalan itu, pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya menuju Indonesia Bebas Sampah 2025.
Chairperson Yayasan Anak Bangsa Bisa Monica Oudang mengatakan organisasinya memiliki misi untuk mengakselerasi kemajuan menuju peradaban yang lestari.
Sejalan dengan itu, YABB mengambil peran dan aksi untuk mendukung program pendampingan pengelolaan sampah di destinasi wisata Indonesia.
Organisasi non-profit yang didirikan oleh grup GoTo, Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB), mendukung Kemenparekraf RI dalam pengelolaan sampah di destinasi wisata
- Kemenparekraf Dukung Desa Wisata Naik Kelas lewat Peningkatan Literasi Keuangan
- Cawalkot Yogyakarta Hasto Wardoyo Ingin Memoles Bantaran Sungai Jadi Destinasi Wisata
- Kemenparekraf Kucurkan Bantuan untuk 24 Desa Wisata di 12 Provinsi
- Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi Mulai Dilibatkan Dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah
- 1.000 Penari Rejang Renteng Meriahkan Pembukaan Nusa Penida Festival 2024
- Bootcamp IndoBisa 2024 jadi Sarana Mempersiapkan Startup Bertemu Investor