Yaelah...Penurunan Harga Premium tak Sampai Rp 1.000
jpnn.com - JAKARTA – Harga baru BBM yang berlaku mulai 1 April akan diumumkan awal pekan depan. Penurunan harga premium dan solar, dua jenis BBM yang harganya diatur pemerintah, tak akan sampai Rp 1.000 per liter.
Penentuan harga tersebut berdasarkan evaluasi berkala yang dilakukan tiap triwulan.
"Penurunannya tidak sampai Rp 1.000. Nanti hari Senin atau Selasa (diumumkan). Yang jelas ada penurunan," kata Menteri ESDM Sudirman Said usai Rapat Koordinasi tentang BBM di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, kemarin (24/3).
Harga premium sejak Januari lalu adalah Rp 7.050 per liter untuk Jawa, Madura, dan Bali. Di luar area tersebut harganya Rp 6.950 per liter. Sedangkan harga solar berlaku nasional Rp 5.650 per liter.
Sudirman menguraikan, harga BBM yang baru tersebut akan berlaku hingga 30 Juni 2016. Keputusan pemerintah untuk menurunkan harga BBM, sesuai dengan acuan harga Mean of Platts Singapore (MOPS) yang menjadi barometer perdagangan minyak di kawasan Asia.
Di samping itu, pasokan BBM dinilai masih cukup aman untuk tiga bulan ke depan. "Supply chain (rantai pasokan) makin baik dan stabil. Harga minyak dunia juga turun. Jadi logikanya ya harga BBM turun," urainya.
Namun, Sudirman mengakui, besaran penurunan harga BBM tersebut masih tipis. Sebab, pihaknya masih mewaspadai adanya kekhawatiran jika tiba-tiba harga minyak naik. Khususnya menjelang Lebaran.
Sudirman mengatakan, pemerintah membentuk formula harga tertentu yang tetap didasarkan pada harga minyak dunia, kurs rupiah, dan efisiensi mata rantai pasokan.
- Pelindo Dorong Ekonomi Pesisir lewat Pelatihan Pemasaran di BUMMas Kampung Bahari
- Percepat Hapus Kemiskinan, PNM Raih Penghargaan dari Kemenko PMK
- Gaet Generasi Muda di Sektor Pertanian, SGN Bentuk Inkubator Agripreneur Tebu
- Pengin Tahu Asal Bright Gas yang Kalian Beli? Yuk, Scan Barcodenya
- Pertamina Dorong Kolaborasi Nasional dan Global Turunkan Emisi Metana di Indonesia
- Pertamina Paparkan Keunggulan Desa Energi Berdikari di COP 29 Azerbaijan