Yafira 1.5
Oleh: Dahlan Iskan
Minggu, 20 Februari 2022 – 08:08 WIB
Meleset.
Lalu-lintas lebih berat dari yang berat. Akhirnya saya salat Jumat di satu desa sebelum lokasi: masjid Muhammadiyah. Saya tidak melihat ada perbedaan dengan masjid NU: semua jamaahnya pakai sarung. Sebelum bacaan surah pun imamnya juga membaca Bismillah.
Ohh... Ada. Tidak ada wiridan.
Begitu salat selesai, sang imam naik podium lagi. Ia menyampaikan pengumuman –entah apa, karena saya juga lamcing (habis salam langsung melencing pergi).
Saya terus menyusuri jalan desa itu. Pakai Tesla. Kanan kiri jalan terhampar tambak tradisional. Tidak habis-habisnya. Air hujan memenuhi kolam. Itulah ciri khas desa-desa di hampir seluruh kecamatan Turi.
Tambak.
Tambak.
Tambak.
Gedung baru Yafira 1.5 hanya 300-an meter dari rumah orang tuanya itu. Usaha digitalnya berkembang pesat.
BERITA TERKAIT