Yahukimo Kelaparan, 92 Orang Tewas !
Selain Manusia, Hewan Ternak pun Mati Kelaparan
Rabu, 02 September 2009 – 09:52 WIB
JAYAWIJAYA- Bencana kelaparan kembali melanda Yahukimo. Dari pemantauan wartawan JPNN di sana, bencana kelaparan kali ini melanda di empat distrik. Masing-masing, di Suntamon, Langda, Bomela dan Seradala. Bencana kelaparan, sudah terjadi sejak Januari hingga Agustus 2009, dan sudah menewaskan 92 orang. Tragedi serupa juga pernah melanda kawasan ini pada tahun 2005. Ketika itu, dikabarkan 55 orang tewas dan ratusan lagi sempat kritis akibat kekurangan asupan makanan. Penduduk di empat distrik ini kekurangan bahan makanan. Akibatnya, kesehatan mereka pun terus menurun. Masyarakat yang kelaparan itu kemudian terserang berbagai penyakit.Seperti Malaria, sesak nafas maupun penyakit dalam seperti paru-paru basah. "Yang tidak tahan, kemudian meninggal dunia," Isak menuturkan.
Bencana kelaparang kali ini, sudah lebih banyak memakan korban jiwa. Bukan hanya nyawa manusia yang melayang, tetapi juga hewan-hewan ternak pun ikut mati. Selama empat bulan terakhir, cuaca di Yahukimo memang kurang bersahabat dengan makhluk lain. Curah hujan yang tinnggi, disertai kabut tebal yang menyapu kawasan pegunungan ini membuat tanaman pangan tidak tumbuh dengan baik.
Menurut Koordinator Yayasan Kristen Pelayanan Sosial Masyarakat Indonesia (Yakpesmi) Isak Kipka, meninggalnya 92 warga di empat distrik itu akibat kelaparan, karena kondisi cuaca selama periode Januari-Agustus lalu terus memburuk. Dari Mei - Agustus curah hujan cukup tinggi, dan selalu berkabut."Akibatnya, tanaman makanan tidak ada hasil. Umbi-umbian hanya tumbuh akarnya, dan tidak bisa dimakan," kata Isak mengisahkan.
Baca Juga:
JAYAWIJAYA- Bencana kelaparan kembali melanda Yahukimo. Dari pemantauan wartawan JPNN di sana, bencana kelaparan kali ini melanda di empat
BERITA TERKAIT
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan
- Amplop Berlogo Rohidin Mersyah-Meriani Ikut Disita KPK, Alamak
- Tersangka Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Bakal Dijerat Pasal Berlapis
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat