Yahya Nakhoda Baru, Direksi Telkom Dirombak
Minggu, 13 Mei 2012 – 17:37 WIB
JAKARTA – PT Telkom Indonesia mempunyai nakhoda baru. Arief Yahya ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Telkom Indonesia menggantikan Rinaldi Firmansyah yang sudah menjabat selama dua periode. Arief merupakan orang dalam. Sebelumnya dia menjabat sebagai direktur Enterprise & Wholesale PT Telkom Indonesia.
Pergantian jabatan direktur ini diputuskan dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang digelar di Pacific Place, Sudirman Central Business District (SCBD), Jakarta, kemarin (11/5). "Kami usulkan Arief Yahya menjadi direktur utama Telkom menggantikan Rinaldi Firmansyah," kata Asisten Deputi Bidang Usaha Industri Strategis dan Manufaktur Kementerian BUMN I Seger Budiarjo. Menteri BUMN Dahlan Iskan pun menyetujui pengangkatan Arief menggantikan Rinaldi.
Baca Juga:
Arief, kini berumur 49 tahun, menduduki jabatan direktur Enterprise & Wholesale Telkom sejak 2005. Ia bergabung dengan perusahaan telekomunikasi milik negara ini pada 1986. Beberapa jabatan yang pernah didudukinya di antaranya Head of Regional V Division (Jawa Timur), dan Regional Division VI (Kalimantan).
Bukan hanya posisi direktur utama yang diganti, pemegang saham pun merombak jajaran direksi lainnya. Dari semua direktur, hanya Indra Utoyo yang dipertahankan. Pemegang saham mempertahankan posisi Komisaris Utama Telkom Jusman Syafii Djamal yang pernah menjabat sebagai Menteri Perhubungan Kabinet Indonesia Bersatu jilid pertama. Sedangkan di jajaran komisaris, diangkat tiga orang baru.
JAKARTA – PT Telkom Indonesia mempunyai nakhoda baru. Arief Yahya ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Telkom Indonesia menggantikan Rinaldi
BERITA TERKAIT
- Dirut Bank Mandiri Sebut Indonesia Punya Peran Vital dalam Perubahan Iklim Global
- Sukses Hilirisasi Kemiri, BUMDes Ngada Siap Ekspor
- PPN Jadi 12 Persen, Pakar: Paket Stimulus Ekonomi Akan Meringankan Beban Masyarakat
- Harga Emas Antam Hari Jumat 20 Desember 2024 Naik, Berikut Daftarnya
- Airlangga Dorong Koperasi Terus Tumbuh dan Beregenerasi
- Investasi Triliunan Perlu Kepastian Regulasi, Industri Petrokimia Perlu Perhatian Pemerintah