Yahya Waloni Ditangkap, Novel Bamukmin Bereaksi Keras
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin mengomentari penangkapan Ustaz Yahya Waloni atas dugaan penistaan agama kristen.
Menurut Novel, penangkapan Yahya tersebut salah kaprah.
"Salah kaprah di negeri ini tentang mana yang menista, mana menjaga akidah," kata Novel kepada JPNN.com, Jumat (27/8).
Novel menyebut, Yahya memiliki pemahaman tentang agama yang dianutnya sebelumnya.
Diketahui Yahya Waloni merupakan mantan pendeta yang kemudian memutuskan mualaf pada 2006.
"Yahya Waloni itu paham akan agama sebelumnya dan akhirnya sadar menjadi mualaf lalu melakukan pendalaman tentang Islam," ujar Novel.
Tokoh senior FPI itu mengeklaim, lantaran Yahya makin memahami perbedaan dua agama tersebut, akhirnya terpanggil untuk menyampaikan pendapatnya terkait dua agama itu.
"Tupoksinya harus memberikan pemahaman yang jelas dan gamblang kepada umat dan begitu pun apa yang disampaikan oleh para pendeta," tutur Novel Bamukmin.
Wakil Sekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin menilai penangkapan Ustaz Yahya Waloni atas dugaan penistaan agama Kristen, salah kaprah.
- Advokat Andry Christian Merespons Pernyataan Pengacara Pendeta Gilbert
- Berdiri di Depan Massa Reuni Akbar PA 212, Habib Rizieq Menyampaikan Pesan, Lantang
- Lihat Itu Massa Reuni Akbar PA 212 yang Beraksi Hari Ini, Mars FPI Menggema di Monas
- Datangi Markas PKS, Demonstran Menuntut Suswono Dipecat dari Partai
- Selebgram Medan Tersangka Penistaan Agama dan UU ITE
- Tuna Santri