Yakin Ada yang Tewas Belum Ditemukan
Rabu, 26 Oktober 2011 – 08:55 WIB
JAYAPURA - Dugaan insiden kekerasan yang dilakukan aparat ketika mengamankan ratusan orang usai Kongres Rakyat Papua III, 19 Oktober lalu disikapi Komnas HAM. Kemarin, Komnas HAM dan Kontras menyempatkan diri menyambangi langsung kantor Polda Papua dan bertemu empat tersangka kasus makar. Diceritakan, setelah memberikan keterangan pers, Selpius menyempatkan untuk makan. Tak lama kemudian ia mulai mendengar suara tembakan berkali-kali. Ia berniat untuk menengahi situasi ini dengan menyerahkan diri dan mengaku bertanggung jawab atas semua kegiatan tersebut. Namun karena menilai situasi tak lagi terkontrol akhirnya ia memutuskan untuk menyelamatkan diri.
Empat tersangka tersebut adalah Selpius Bobii, Forkorus Yaboisembut, Dominikus Surabut dan August Makbrawen Sananay. Dari Komnas ada Ridha Saleh bersama seorang staf. Kontras dipimpin Koordinator Eksekutif Nasional Kontras, Haris Azhar dan Sri Suparyani (anggota). Keduanya ditemani oleh Koordinator Kontras Papua, Olga Hamadi.
Baca Juga:
Awalnya rombongan bertemu dengan Selpius Bobii. Pria yang identik dengan kacamata bulat serta berjenggot lebat ini kemarin tampak lebih bersih. Selpius memotong habis rambut dan brewoknya. Ia terlihat sehat dan sangat bersemangat memberikan keterangan. Pengakuannya saat itu, ketika situasi pecah, sebelumnya tak ada pemberitahuan dari aparat bagi yang tak punya kepentingan silahkan meninggalkan lokasi. Selpius menceritakan kejadian setelah kongres selesai.
Baca Juga:
JAYAPURA - Dugaan insiden kekerasan yang dilakukan aparat ketika mengamankan ratusan orang usai Kongres Rakyat Papua III, 19 Oktober lalu disikapi
BERITA TERKAIT
- Harimau Sumatra Memangsa Ternak Milik Warga di Pesisir Barat Lampung
- Selamat, Pemprov Jateng Raih 3 Penghargaan Pengelolaan Keuangan Daerah
- Gereja Katolik Santo Fransiskus Asisi Singkawang Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya
- Ada Potensi Bencana Akhir Tahun, Basarnas Menyimulasikan Gedung-Gedung di Jakarta Runtuh
- Rampok Berpistol Ditangkap di Musi Rawas, Begini Kronologinya
- Penganiayaan Dokter Koas, Ini Alasan Polisi Periksa Lady Aurellia dan Ibunya di Polsek, Oalah