Yakin Banget Peserta Reuni 212 Memang Tak Akan Pilih Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin (TKN Jokowi - Ma'ruf) Arsul Sani memperkirakan peserta Reuni Akbar 212 merupakan pihak-pihak yang antirezim saat ini. Menurutnya, reuni itu alan sangat kental dengan nuansa politik.
Arsul mengatakan, Reuni 212 tidak akan berpengaruh pada elektabilitas Jokowi. Sebab, peserta reuni itu sudah pasti bukan pendukung calon presiden yang berpasangan dengan KH Ma’ruf Amin tersebut.
"Yang ikut 212 itu sudah bisa dipastikan tidak memilih Pak Jokowi. Jadi ada reuni atau tidak ada reuni, ya tidak ada istilah menggerus suara, menurunkan atau menaikkan elektabilitas. Itu saja. Karena yang mau ikut 212 itu sudah pasti tidak milih Pak Jokowi. Sudah bisa dipastikan itu," kata Arsul di Rumah Pemenangan Jokowi, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Rabu (28/11).
Lebih lanjut Arsul mengatakan, terdapat unsur politis dalam Reuni Akbar 212. Sekretaris jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengatakan, Aksi 212 digelar pada 2 Desember 2016 karena untuk mendorong proses hukum terhadap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam kasus penodaan agama.
Sedangkan saat ini Ahok sudah dinyatakan bersalah dan telah menjalani hukuman. Karena itu Arsul menduga Reuni 212 hanya untuk ajang politik.
"Berbeda 212 yang akan datang ini. Warna politisnya itu kan kental banget," ujar Arsul.(tan/jpnn)
Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin menduga peserta Reuni Akbar 212 merupakan pihak-pihak yang tak suka dengan Jokowi ataupun pemerintah saat ini.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 42 Persen Pemilih Golput di Pilgub Jakarta 2024, Terbanyak Memilih saat Anies vs Ahok
- Pramono Sebut Nama Anies Hingga Ahok Setelah Unggul di Quick Count
- Pramono-Rano Bisa Menang Satu Putaran Jika Anak Abah-Ahoker Bersatu
- Pramono Dinilai Samarkan Dukungan PDIP dan Megawati karena Faktor Ahok
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan
- Momen Ridwan Kamil Soroti Kerja Ahok dan Anies di Debat Pilgub Jakarta