Yakin Dukungan SBY ke Prabowo – Sandi tak Akan Maksimal
jpnn.com, JAKARTA - Partai Demokrat mengambil sikap politik mendukung pasangan Prabowo – Sandiaga Uno di Pilpres 2019 mendatang.
Dukungan Partai Demokrat kepada Prabowo diberikan setelah melalui lobi-lobi politik yang sangat pelik. Partai Demokrat baru mengambil keputusan mendukung Prabowo – Sandi pada Jumat (10/8) sekitar pukul 11.00. Penyampaian dukungan pun bukan dilakukan SBY, tapi disampaikan oleh Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat EE Mangindaan, kemudian dilanjutkan AHY.
Direktur Eksekutif Indobarometer M Qodari menilai keputusan SBY dan Demokrat yang mendukung Prabowo-Sandi merupakan jalan terakhir. Sebab, dengan sisa waktu yang ada, tidak cukup waktu bagi SBY untuk memutuskan dukungan kepada pasangan Jokowi-Ma'ruf.
"Tidak ada jalan lain, karena pendaftaran Jokowi pagi hari, mereka baru rapat pagi hari," kata Qodari kepada Jawa Pos.
Qodari menilai, dukungan SBY itu disampaikan dalam kondisi yang tidak ideal, karena dua malam sebelumnya hubungan dengan Prabowo sempat renggang, terutama penolakan terhadap sosok Sandi.
Namun, karena masalah waktu, SBY tidak punya pilihan kembali ke Prabowo, meski tidak sesuai dengan rencana politik jangka panjang Demokrat.
"Saya yakin (dukungan SBY) tidak maksimal. Karena, lebih baik yang menang Jokowi-Ma'ruf di 2019, supaya kontestasi di 2024 seimbang. Kalau Prabowo yang menang, bisa jadi Sandi yang maju di 2024, akan lebih membahayakan bagi AHY," kata Qodari. (lum/jun/bay)
Partai Demokrat telah menyatakan sikap mendukung pasangan Prabowo – Sandi pada Pilpres 2019 mendatang.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Mayor Teddy Bantah Erdogan Walk Out Saat Prabowo Pidato, Ini Penjelasannya
- Batal Bertemu, PM Malaysia Ungkap Kondisi Kesehatan Prabowo
- Prabowo Bakal Groundbreaking di IKN, Nilai Investasinya Bikin Kaget
- Kenaikan PPN 12 Persen, Marwan Cik Asan Mendukung karena Ada Perlindungan bagi Masyarakat Bawah
- Ingatkan PDIP Konsisten soal PPN, Misbakhun: Berpolitiklah secara Elegan
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi