Yakin KIH-KMP Tak Bertahan Lama, Tapi Merepotkan Jokowi

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, DR Adi Suryadi menyatakan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KPM) sudah jadi simbol kekuatan baru dalam sistem parlemen Indonesia. Namun menurutnya, kedua bentuk koalisi itu tidak akan bertahan lama.
"KIH dan KMP terbentuk karena momentum dan isu menghadapi Pilpres. Saya pastikan, tidak ada persamaan ideologi di situ. Jadi KIH dan KMP bukan substansial. Itu hanya karena momen dan di tengah jalan akan rontok. Tidak akan solid lima tahun ke depan," kata Adi Suryadi, di Gedung DPD, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (3/12).
Tapi menarik adalah pelembagaan KMP yang ditandai dengan adanya presidium. "Mungkin mereka tidak mau malu sebagaimana koalisi (Setgab) yang pernah ada di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono," ungkapnya.
Meski koalisi tidak didasari ideologi, Adi menegaskan bahwa KMP bisa menjadi masalah besar bagi Presiden Joko Widodo.
"Saat ini, kedua koalisi masih fokus berebut kekuasaan di DPR. Kalau perebutan kekuasaan itu sudah berakhir, KMP bisa jadi sumber masalah bagi Jokowi. Begitu juga dengan KIH, tidak tertutup kemungkinan untuk melakukan pembusukkan terhadap pemerintah. Ini soal momentum dan waktu saja," tegasnya.
Sekarang kata Adi, ibarat pengantin baru. "Semuanya terlihat indah. Dunia milik Pemerintah dan KIH," imbuhnya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, DR Adi Suryadi menyatakan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- TNI AL Menggagalkan Penyelundupan 7 Calon PMI Ilegal ke Malaysia
- Peserta Sespimmen Menghadap Jokowi, Pengamat Singgung Dugaan Keterlibatan Polisi Pada Pilpres 2024
- Dinkes Jabar Sebut Program Cek Kesehatan Gratis Sepi Peminat
- Transaksi Dana Dugaan Korupsi 2024 Capai Rp 984 T, Sahroni: Lacak dan Sita!
- Pakar Nilai Penegak Hukum Korup Harus Dihukum Berat
- KPK Periksa Satori Terkait Dugaan Korupsi Dana CSR Bank Indonesia