Yakin Mayat Dimutilasi Itu Neti Marlina
jpnn.com - SUNGAIPENUH – Dugaan sementara, mayat dalam kondisi mengenaskan yang ditemukan di Koto Baru Rawang, Kota Sungaipenuh, Jambi, kemarin (18/7), adalah jasad Neti Marlina.
Yesi, adik kandung Neti Marlina menceritakan, melihat tanda-tanda yang ditemukan di tubuh korban, ia berkeyakinan kalau mayat yang tinggal tulang belulang tersebut merupakan kakaknya yang sudah menghilang hampir sebulan.
"Kalau dilihat dari cincin dan jilbab serta baju maka identik sekali dengan kakak saya. Karena saat itu kakak berangkat kerja pakai baju dan cincin sebagaimana tanda-tanda yang ditemukan di lokasi penemuan," jelas Yesi.
Sartoni kakak Neti Marlina, juga berkeyakinan jika mayat yang ditemukan tersebut merupakan adiknya Neti.
"Ya, ada kemunkinan itu mayat Neti Marlina. Dilihat dari cincin dan seragam. Namun untuk memastikan kami masih menunggu proses dari kepolisian yang kabarnya menghadirkan ahli forensik dari Sumatra Barat," jelasnya.
Sartoni berharap kepolisian segera bisa mengungkap misteri ini. Jika benar itu keluarganya maka pihak kepolisian diminta untuk mencari pelaku sampai dapat dan dihukum dengan seberat-beratnya.
"Kami minta polisi mengusut dan mencari siapa pelaku pembunuhan adik kami. Tega sekali pelaku membunuh adik kami," harapnya.
Rustam, Kapolsek Kota Sungaipenuh mengatakan, meski wajah tidak bisa dikenali lagi namun dari keterangan pihak yang mengaku kenal dengan korban, mayat tersebut adalah Neti Marlina.
SUNGAIPENUH – Dugaan sementara, mayat dalam kondisi mengenaskan yang ditemukan di Koto Baru Rawang, Kota Sungaipenuh, Jambi, kemarin (18/7),
- Tegur Pemuda Lagi Mabuk, Anggota Banser Tasikmalaya Dianiaya, Kritis
- Penyewa Mobil Kasus Penembakan di Tol Tangerang Jadi Tersangka
- Diduga Melakukan Penipuan, Mertua & Menantu Dilaporkan ke Polda Metro
- Polisi Tangkap Pencuri Bersajam yang Bacok Pengemudi Minibus di Pintu Tol Plumpang
- Mantan Anggota TNI Dibunuh Secara Sadis, 7 Pelaku Pembunuhan Masih Berkeliaran
- Korupsi Rp 4,48 Miliar, Koruptor Ini Cuma Dituntut 18 Bulan Penjara