Yakin Munas di Ancol Lebih Terlegitimasi Ketimbang di Bali
jpnn.com - JAKARTA - Saling klaim antara kubu Agung Laksono dengan Aburizal Bakrie terkait pelaksanaan musyawarah nasioal (munas) Partai Golkar terus bergulir. Tim Penyelamat Partai Golkar (PG) yang dipimpin Agung menyebut munas yang digelar Ancol, Jakarta memiliki keabsahan dibanding munas di Bali versi kubu Aburizal Bakrie.
Anggota TPPG, Melchias M Mekeng mengatakan, munas partainya di Jakarta lebih memiliki legitimasi karena jauh dari rekayasa dan intimidasi. "Ini munas yang sejatinya karena tidak ada tekan-menekan, teror, intimidasi dan pecat memecat. Itulah munas yang sesungguhnya," kata Mekeng di sela-sela Munas IX Golkar di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Minggu (7/12).
Mekeng pun menjamin munas di Ancol yang digelar mulai tadi malam bakal berlangsung demokratis dan penuh persaudaraan. Sebab, setiap peserta munas diberi kebebasan untuk menyampaikan pandangan, saran dan pendapat, termasuk mengusulkan nama calon ketua umum.
Selain itu, lanjutnya, setiap bakal calon ketua umum juga diberi kesempatan seluas-luasnya untuk menyampaikan visi, misi dan program yang akan dikerjakan. "Kami tidak membuat rekayasa, tidak membuat tata tertib (tatib) berdasarkan kepentingan satu orang calon dan menghalang-halangi kader mencalonkan diri," sambungnya.
Mekeng menegaskan, panitia penyelenggara munas tidak ikut campur dalam pemilihan ketua umum. Dengan demikian, para calon ketum bebas menyampaikan visi dan misinya kepada pemegang hak suara. Tiga bakal calon ketua umum itu di antaranya Agung Laksono, Priyo Budi Santoso dan Agus Gumiwang.(flo/jpnn)
JAKARTA - Saling klaim antara kubu Agung Laksono dengan Aburizal Bakrie terkait pelaksanaan musyawarah nasioal (munas) Partai Golkar terus
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bagja Tak Setuju Bawaslu Jadi Lembaga Ad Hoc, Begini Alasannya
- Muzani Bantah Gerindra Serang PDIP Terkait Pandangan Kritis Soal PPN Naik Jadi 12 Persen
- Gerindra Bantah Menyerang PDIP Soal Kenaikan PPN jadi 12 Persen
- Jubir PSI: PDIP Pengusul PPN 12%, Sekarang Mau Jadi Pahlawan Kesiangan
- Hanif Dhakiri: Jangan Memanfaatkan PPN 12% jadi Alat Menyerang Presiden Prabowo
- Syahganda Sebut Pernyataan Dolfie Soal PPN Dapat Picu Instabilitas Politik