Yakin Nilai Keselamatan Penerbangan Indonesia Bisa Melejit
Rabu, 18 Oktober 2017 – 19:53 WIB
Pada 2007, hasil audit ICAO hanya compliance 54,95 persen, kemudian pada 2014, hasil audit ICAO turun menjadi 45,33 persen.
Baca Juga:
Selanjutnya pada 2016 hasilnya naik 51,41 persen. Hanya saja skor compliance tersebut sayangnya masih di bawah rata-rata dunia dengan passing grade sekitar 64,71 persen.
Namun Agus mengaku tak gentar dengan sejarah perfomansi penerbangan tersebut.
"Hal ini justru menjadi cambuk yang mendorong kami jajaran Ditjen Perhubungan Udara untuk berbuat lebih baik lagi sehingga hasil audit keselamatannya melejit tembus di atas rata-rata nilai dunia internasional," tandas pria yang menjabat sebagai dirjen udara sejak Februari 2017 lalu.(chi/jpnn)
Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) pada pertengahan Oktober lalu melakukan Universal Safety Oversight Audit Programme (USOAP)/audit keselamatan.
Redaktur & Reporter : Yessy
BERITA TERKAIT
- Menjelang Natal dan Tahun Baru, Garuda Pastikan tidak Ada Kenaikan Harga Tiket
- Mulai 20 November 2024, Lion Air Buka Rute Palembang - Denpasar
- BBN Airlines Melayani 3 Rute Penerbangan Domestik
- Pertamina, SGI, dan Bell Textron Tingkatkan Penggunaan SAF untuk Dekarbonisasi Helikopter
- Dukung Dekarbonisasi Penerbangan Nasional, Pertamina Patra Niaga Perluas Distribusi SAF
- Pertamina dan Airbus Sepakat Jajaki Kerja Sama Pengembangan SAF di Indonesia