Yakin Pasar Respon Positif Tim Ekonomi
jpnn.com - JAKARTA - Menebak-nebak siapa yang direkrut Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk masuk dalam kabinet pemerintahan 2014–2019 bukanlah pekerjaan mudah. Informasi seputar siapa kandidat menteri datang bergelombang bertubi-tubi.
Dalam daftar yang banyak beredar di berbagai media, satu pos menteri bisa diisi dua atau tiga kandidat yang potensial. Namun, hingga tadi malam (25/10), koran ini memantau beberapa pos kementerian sudah mulai mengerucut ke satu nama.
Dari 34 pos kementerian, nama-nama di pos ekonomi yang paling ditunggu-tunggu masyarakat. Tadi malam nama Sofyan Djalil mencuat sebagai kandidat kuat nakhoda tim ekonomi di kursi menteri koordinator bidang perekonomian (Menko Perekonomian).
Di kursi menteri keuangan, muncul sosok Bambang Brodjonegoro yang sebelumnya duduk sebagai wakil menteri keuangan. Untuk menteri perdagangan, nama Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar menyodok di urutan terdepan.
Adapun pengusaha Rachmat Gobel menjadi calon kuat untuk menteri perindustrian.
Di sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM), nama birokrat senior Kuntoro Mangkusubroto disebut-sebut sebagai calon paling mumpuni. Bagaimana menteri badan usaha milik negara (BUMN)? Sosok Rini Soemarno muncul sebagai kandidat terkuat.
Ekonom senior Bank Negara Indonesia (BNI) Ryan Kiryanto mengakui, formasi tim ekonomi dalam kabinet Jokowi-Jusuf Kalla (JK) terbilang mumpuni jika nama-nama yang beredar itu betul-betul ditetapkan sebagai menteri.
”Mereka punya modal kuat, yakni kredibilitas dan networking yang luas,” ujarnya saat dihubungi kemarin.
JAKARTA - Menebak-nebak siapa yang direkrut Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk masuk dalam kabinet pemerintahan 2014–2019 bukanlah pekerjaan
- Tak Ingin Kecolongan, Polda Sumut Kerahkan Hingga 12 Ribu Personel
- Gagas Program Jumandi, Kemenpora Gandeng Komdigi untuk Perkuat Kampanye Antijudol
- Kuasa Hukum: PT HDP Akan Terus Perjuangkan Status Aset di Medan Satria Bekasi
- Kanwil Bea Cukai Jakarta Rilis Kinerja Pengawasan Selama 2024 dalam Dukung Asta Cita
- Sinergi Tanpa Sekat Jadi Kunci Kemajuan Wilayah Metropolitan
- Tidak Sepakat dengan Prabowo, Gus Falah: Koruptor Tetap Dihukum dan Uang Rasuah Disita