Yakin SBY tak Bayar Uang Muka Mobil Harrier Anas
jpnn.com - JAKARTA - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat (PD) Hayono Isman menyatakan, tidak mungkin Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membayar uang muka pembelian mobil Toyota Harrier mantan Ketua Umum PD Anas Urbaningrum.
Apalagi, lanjut Hayono, SBY membayarkan uang muka dengan alasan menghargai Anas karena telah berjasa dalam pemilihan presiden dan pemilihan legislatif.
"Saya pikir tidak benar, tidak dapat dibayangkan apabila beliau menghargai kepada orang yang berjasa, karena jutaan kader musti dibayar oleh beliau. Itu tidak benar," kata Hayono usai diskusi di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Sabtu (22/3).
Menurut Hayono, Anas kalau mempunyai bukti sumbangan sebaiknya disampaikan saja ke KPK. Tidak hanya menyampaikan kepada media.
"Sebelum itu belum mendapat konfirmasi dari KPK, menurut saya itu tidak benar, karena menurut saya sebagai pemenangan beliau 2004-2009 tidak mendapatkan seperserpun dari beliau dan tidak diharapkan dibayar, karena itu adalah tugas kita sebagai kader partai pendukung Pak SBY sebagai presiden," ujar Hayono.
Sebelumnya, Anas menyampaikan data hasil audit akuntan independen mengenai penerimaan dan pengeluaran dana kampanye Pemilihan Presiden (pilpres) tahun 2009 kepada KPK. Namun demikian Anas tidak menyebut dana kampanye Pilpres siapa yang dilaporkannya. Menurutnya, dari data itu tampak bahwa daftar penyumbang baik perseorangan atau korporasi totalnya Rp 232 miliar.
Anas menyatakan, ada sebagian data penyumbang perseorangan dan korporasi yang sesungguhnya tidak menyumbang tapi hanya dipakai namanya saja. Karenanya laporan itu layak untuk diselidiki. Menurutnya, tugas KPK kalau mau menyelidiki apakah itu ada kaitannya dengan kasus Bank Century atau tidak.
Begitu disinggung apakah dana itu terkait dana Century, Hayono menyerahkan kepada KPK untuk membuktikannya. Namun, ia berharap itu tidak benar.
JAKARTA - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat (PD) Hayono Isman menyatakan, tidak mungkin Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membayar uang muka pembelian
- Eks Direktur Umum BUMN jadi Tersangka Korupsi yang Rugikan Negara Rp 348 M
- Mantan Ketua MK: Putusan PK Mardani Maming Cerminan Kekuasaan Kehakiman yang Terkikis
- Muannas Bantah Sejumlah Tuduhan Said Didu Soal Masalah di PSN PIK 2
- Seorang Ibu Tolak Belikan Anak Snack Terafiliasi Israel Viral, Dapat Respons Positif
- Perkuat Hubungan Bilateral, KSAL Terima Kunjungan Panglima Angkatan Laut Kanada
- Ngobras: Pengelolaan Air yang Tepat Meningkatkan Produktivitas Pertanian