Yakini Pemerintah Basmi Anjing Liar
jpnn.com - SELAIN masalah keamanan, Kota Sochi memiliki problem estetika yang cukup serius. Sejak lama, kota wisata itu identik dengan anjing liar. Setiap hari ribuan anjing liar menghiasi jalanan kota. Tetapi, belakangan, populasi anjing liar di Sochi berkurang. Bahkan, jumlahnya turun sangat signifikan.
Pemandangan tidak biasa itu membuat kelompok pencinta hewan, khususnya pencinta anjing, resah. Mereka yakin pemerintah kota menerapkan kebijakan ekstrem untuk membasmi anjing-anjing liar tersebut. Kebijakan ekstrem yang mereka maksud adalah membunuh atau meracun binatang berkaki empat yang dianggap sebagai sahabat nomor satu manusia tersebut.
Yulia Krasova, misalnya. Perempuan yang juga pencinta anjing itu menyaksikan sendiri kematian menyakitkan seekor anjing jalanan sekitar dua pekan lalu. Saat itu dia baru saja keluar dari bioskop. ''Awalnya, saya pikir seseorang baru saja memukul anjing tersebut. Tapi, sejurus kemudian, ia melompat dan berputar-putar sampai ambruk dan muntah-muntah,'' ungkapnya.
Gadis baik hati itu langsung berusaha menolong anjing liar tersebut. Namun, anjing itu keburu mati. Untungnya, dia sempat merekam detik-detik kematian si anjing. Dia lantas menemui seorang dokter hewan dan menunjukkan rekaman kematian anjing liar tersebut dari telepon genggamnya. "Dokter hewan yakin 100 persen bahwa anjing itu baru saja diracun," ujarnya.
Selain Krasova, Irina Gutnik, penduduk Sochi, sempat menyaksikan kejadian yang sama. "Saya melihat anjing ini resah dan terus menggonggong sambil kesakitan di salah satu sudut kawasan Bitka pada akhir tahun lalu," katanya. Dia yakin anjing yang penderitaannya sempat dirinya rekam itu juga menjadi korban racun mematikan.
"Mereka (pemerintah) memang selalu meracuni anjing-anjing liar di sini. Tapi, pada Desember lalu, mereka melakukannya lebih sering dan lebih ekstrem," jelas Gutnik. Menurut dia, kebijakan pemerintah menjelang Olimpiade itu bertentangan dengan perikebinatangan. Apalagi, lanjut dia, anjing-anjing liar tersebut memiliki hak yang sama untuk tetap hidup.
Namun, pemerintah kota Sochi punya jawaban tersendiri. Mereka menegaskan bahwa pihaknya tidak membasmi atau membunuh anjing-anjing liar yang berpotensi menyerang orang asing atau bahkan menularkan penyakit rabies tersebut. Panitia Olimpiade, melalui pemerintah kota, menyatakan menampung anjing-anjing liar itu di tempat khusus agar tidak mengganggu rangkaian Olimpiade.
"Kami bawa semua anjing liar yang ditemukan di Taman Olimpiade ke tempat penampungan yang memiliki dokter hewan demi kebaikan semua orang dan anjing-anjing itu sendiri," terang Komite Penyelenggara Olimpiade Sochi 2014 dalam pernyataan tertulisnya. Panitia juga menuturkan bahwa anjing-anjing liar yang lolos uji kesehatan telah mereka lepaskan kembali. (CNN/hep/c14/tia)
SELAIN masalah keamanan, Kota Sochi memiliki problem estetika yang cukup serius. Sejak lama, kota wisata itu identik dengan anjing liar. Setiap hari
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta Ikut Nobar Laga Indonesia vs Jepang
- KBRI Dili Gelar Nobar Laga Timnas Indonesia vs Jepang
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29