Yakini Prabowo Kesatria, Tak Mungkin Gunakan Babinsa
jpnn.com - JAKARTA - Tudingan bahwa calon presiden (capres) Prabowo Subianto mengerahkan elemen tertentu dari TNI seperti bintara pembina desa (babinsa) untuk memenang pemilu presiden 9 Juli nanti dinilai sangat janggal dan naif. Sebab, TNI TNI dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab terikat peraturan perundang-undangan sehingga tidak seorangpun dapat memanfaatkan personel angkatan bersenjata di luar dari ketentuan.
"Jadi (dugaan pengerahan TNI untuk memenangkan Prabowo) itu di luar kepatutan. Prabowo juga sudah membantah tidak memiliki kekuatan mengerahkan jaringan TNI. Karena sudah pensiun sejak lama," ujar Ketua Dewan Direktur Lembaga Kajian Publik Sabang-Merauke Circle (SMC) Syahganda Nainggolan, di Jakarta, Minggu (8/6).
Menurut Syahganda, calon presiden yang dijagokannya itu merupakan figur yang berorientasi pada kualitas pemilu bersih, demokratis, serta tanpa disertai praktik kecurangan. Karenanya, kata Syahganda, Prabowo sebagai sosok berjiwa kesatria sangat jauh dari kemungkinan berbuat nista dengan cara-cara di luar hukum dan etika perundang-undangan demi meraih dukungan rakyat.
"Sikap kesatria Prabowo itu telah menjadi ciri utama dari latar belakang ketentaraannya yang murni berasal lapangan. Prabowo tidak pernah dilatih menggerakkan skenario penggunaan intelijen dalam setiap tujuan," katanya.
Syahganda menduga praktik dengan kebiasaan intelijen justru merupakan agenda orang-orang di lingkungan intel yang dibesarkan oleh mendiang Benny Moerdani pada masa Orde Baru. Boleh jadi, kata Syahganda, mereka-mereka inilah yang diduga sengaja menjadikan isu peran babinsa untuk merusak kredibilitas Prabowo.
"Intel-intel potret lama ini kan merasa paling gerah dan ketakutan seandainya Prabowo menang pilpres," ujarnya.(gir/jpnn)
JAKARTA - Tudingan bahwa calon presiden (capres) Prabowo Subianto mengerahkan elemen tertentu dari TNI seperti bintara pembina desa (babinsa) untuk
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Peringati Hari Toilet Sedunia, WPC Ajak Ratusan SD di Indonesia Lakukan Hal Ini
- FL Technics Indonesia Pakai Teknologi Mototok Spacer 8600 NG
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital
- Menhut Raja Juli Antoni Gandeng PGI, Kolaborasi Kelola dan Jaga Hutan Indonesia
- Penebangan Pohon di Menteng Diduga Tanpa Izin Dinas Pertamanan
- Tanoto Foundation & Bappenas Berkolaborasi Meningkatkan Kompetensi Pegawai Pemda