Yakinkan MTA tak Ajarkan Agama Baru

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Majelis Tafsir Al-Quran (MTA) Ahmad Sukino mengatakan, sebagian warga Indonesia saat ini sedang mengalami sakit mental, hati dan akhlak. Akibatnya, marak terjadi kasus korupsi dan ketidakadilan.
Membaca dan mengamalkan Al-Quran menurut Ahmad Sukino, menjadi obat agar bangsa ini bisa selamat dari keterpurukan.
"Obat mujarab penyakit bangsa ini adalah Al-Quran. Dengan mengamalkan seluruh isi Al-Quran saya yakin penyakit bangsa ini akan sembuh," kata Ahmad Sukino dalam rilisnya, Minggu (15/9).
MTA, lanjutnya, hadir bertujuan mengajak umat kembali ke Quran dan Sunah. "Tudingan menyebut MTA membawa agama baru, itu adalah fitnah," tegasnya.
Dikatakan, sumber rujukan MTA adalah kitab-kitab tafsir muktabar, baik tulisan ulama-ulama kholaf maupun ulama-ulama Salaf, seperti kitab tafsir Ibnu Abas, kitab tafsir Ibnu Katsir, kitab Tafsir Fii Dhilalil Qur’an, dan kitab tafsir yang resmi dikeluarkan Kementerian Agama RI.
Untuk Sunah Nabi, kata dia, MTA juga langsung merujuk ke kitab-kitab Hadits muktabar yang dikenal dengan sebutan kutubut-tis’ah, yaitu sembilan kitab hadits, seperti sahih Bukhori dan sahih Muslim.
Ditegaskannya, MTA tidak berafiliasi atau underbouw partai politik tertentu. Saat ini total perwakilan dan cabang MTA berjumlah 430, tersebar mulai dari Aceh hingga Lombok Tengah.
"Saya berharap keberadaan MTA bisa mengokohkan keberadaan umat Islam di Indonsia dan pada gilirannya dapat mengokohkan Negara Kesatuan Republik Indonesia," harap Sukino. (fas/jpnn)
JAKARTA - Ketua Umum Majelis Tafsir Al-Quran (MTA) Ahmad Sukino mengatakan, sebagian warga Indonesia saat ini sedang mengalami sakit mental, hati
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- KPK Sinyalir Uang Jutaan Dolar dari Izin Tambang era Rita Mengalir ke Japto dan Ahmad Ali
- KPK Sinyalir Satori dan Heri Gunawan Selewengkan Dana CSR BI Lewat Yayasan
- KPK Telusuri Aset Wali Kota Semarang Hevearita, Potensi Penyitaan Menguat
- Pemerintah Tekankan Kebijakan Kontrol GGL, Cegah Risiko Penyakit Kardiovaskular
- 1,5 Tahun Jabat Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana: Pusing, Banyak Permasalahan
- Diskusi Soal Asas Dominus Litis di Manado, Mahasiswa Teriak Modus Tikus Berdasi