Yakinlah, Bisnis Pariwisata dan Makanan Masih Bisa Menggeliat Asal Branding Tepat
Rabu, 10 Juni 2020 – 15:59 WIB
Ragam tugas mahasiswa melibatkan kolaborasi, baik dengan industri maupun pemerintah. Bersama RedDoorz, mahasiswa ditugaskan untuk menyusun bentuk servis bagi market disabilitas.
Kemudian, mahasiswa juga pernah berkolaborasi dengan Panorama Group dalam Cafe dan Brasserie expo di JCC.
Dalam mata kuliah Service Design, mahasiswa kerjasama dengan pemerintah kota Jakarta Utara untuk bantu mengembangkan cagar budaya rumah si Pitung.
BACA JUGA: Wanita Oknum ASN Benar-benar Bikin Malu, Rekaman Videonya Viral di Media Sosial
Hasil kerjasama antar mereka di pasar Papringan Ngadiprono untuk mata kuliah Experience Design pun sudah terdengar sampai telinga Kabupaten Temanggung.(jpnn)
Industri pariwisata dan jasa makanan minuman di Indonesia mulai melempem dan kehilangan pasar imbas dari pandemi COVID-19. Bahkan saat ini untuk beroperasi saja sulit.
Redaktur & Reporter : Budi
BERITA TERKAIT
- Wisatawan Meningkat Pesat, Baller Hadirkan Koper Bergaransi 10 Tahun
- Kampus Prasetiya Mulya DO Mario Dandy, PSI: Lapas Lebih Cocok Jadi Kampusnya
- Dukung Startup Indonesia, Universitas di Singapura Gandeng ITB dan Prasetiya Mulya
- Wisata Virtual Dorong Perkembangan UMKM
- Ragam 2021: Mahasiswa Harus Peka Isu Sosial, Toleransi, Keberagaman
- Membangun Dunia Entrepreneurship Unggul Melalui Kolaborasi Ilmu Bisnis dan Teknologi