Yakinlah, Serangan ke Ahok karena Terkait Pilkada DKI

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Tim Pemenangan Basuki T Purnama-Djarot S Hidayat (Ahok-Djarot) Guntur Romli menyatakan, tuduhan yang menyebut jagonya di pilkada DKI itu menodai agama tak bisa dilepaskan dari konteks politik.
Guntur menegaskan, kinerja Ahok memang sudah terbukti sehingga cara untuk menggerus dukungan ke calon gubernur petahana pada pilkada DKI itu adalah dengan isu penistaan agama dan desakan-desakan untuk memenjarakannya.
"Itu yang kami rasakan dan temukan. Seruan-seruan itu (penistaan agama) kami anggap politis dan konteksnya adalah Pilkada DKI," ucapnya di Rumah Pemenangan Ahok-Djarot, Jalan Borobudur, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/11).
Karena itu, Guntur berharap agar semua pihak menyerahkan keputusan final terkait penistaan agama kepada penegak hukum. Ia meminta semua pihak bisa menerima apa pun keputusan hukum atas Ahok dalam kasus dugaan penodaan agama.
Kendati demikian, Guntur mengingatkan bahwa untuk membuktikan Ahok telah menodai agama Islam atau tidak juga harus dikaji melalui pendapat-pendapat ulama dan ahli agama. Hanya saja, kata Guntur, ahli agama tidak hanya yang di Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Ingat, ahli agama itu bukan hanya dari MUI saja. Ada tokoh-tokoh agama lainya," pungkasnya.(uya/JPG)
JAKARTA - Anggota Tim Pemenangan Basuki T Purnama-Djarot S Hidayat (Ahok-Djarot) Guntur Romli menyatakan, tuduhan yang menyebut jagonya di
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jubir PDIP Sebut Megawati Tak Pernah Melarang Kader Ikut Retret
- Survei Median: 46 Persen Netizen Tak Setuju Sikap PDIP soal Retreat Kepala Daerah
- Putusan MK Perintahkan PSU di Boven Digoel, KPU Merasa Sudah Sesuai Aturan
- MK Batalkan Hasil Pilkada Serang, PAN Yakin Ratu-Najib Tetap Menang
- Bertemu Dubes Kazakhstan, Wayan Sudirta DPR Dorong Kerja Sama Strategis di Berbagai Bidang
- Pramono Anung Ikut Retret, Pimpinan MPR Yakin Kepala Daerah Lain Bakal Menyusul