Yakinlah, Tak Ada Jenderal Polri Bakal Aneh-Aneh soal Tito
jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo telah memilih Komjen Tito Karnavian sevagai calon tunggal Kapolri. Tito yang kini memimpin Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), telah diusulkan ke DPR untuk menjadi calon pengganti Jenderal (Pol) Badrodin Haiti yang segera memasuki masa pensiun.
Namun, ada kekhawatiran bahwa keputusan Jokowi -sapaan Joko Widodo- memilih Tito akan membuat internal Polri bergejolak. Sebab, Tito merupakan penyandang pangkat komjen termuda dibanding perwira tinggi Polri lainnya seperti Komjen Budi Gunawan, Komjen Budi Waseso atau pun Komjen Suhardi Alius.
Namun, Ketua Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Luhut B Panjaitan memastikan tidak ada petinggi Polri yang menentang keputusan Jokowi mengusulkan Tito sebagai calon tunggal Kapolri. Luhut menegaskan, Tito tidak hanya dikenal sebagai sosok yang cerdas namun tetap bersahaja.
Sebab, lulusan terbaik Akademi Kepolisian (Akpol) 1987 itu juga dianggap sebagai sosok yang bisa menyambungkan junior dan senior di tubuh Polri. "Reputasinya kan juga bagus. Dan dia ke senior juga bisa berhubungan dengan baik," ujar Luhut di Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Rabu (15/6).
Mengenai Tito yang melangkahi lima angkatan di atasnya, Luhut menganggapnya sebagai hal lazim. Luhut pun saat masih aktif di TNI juga pernah dipercaya memimpin seniornya.
"Saya dulu juga pernah melangkahi senior saya kok. Dan gak ada masalah kan?" beber mantan pentolan Kopassus itu.
Luhut menegaskan, Jokowi juga melihat pada kemampuan Tito dan bukan pada angkatannya. Karenanya hingga berita tentang keputusan Jokowi mencalonkan Tito mencuat, kata Luhut, tidak ada satu pun jenderal Korps Bhayangkara yang berpikir negatif. Bahkan para jenderal Polri menilai Jokowi sudah membuat pilihan tepat.
"Selama ini belum ada satu pun orang yang kasih komentar negatif. Termasuk dari sejumlah senior polisi seperti Pak Bimantoro (mantan Kapolri Jenderal (Purn) Suroyo Bimantoro) dan Pak Bibit (mantan Wakil Ketua KPK Irjen (Purn) Bibit Samad Rianto), semuanya apresiasi ke presiden," papar Luhut.(mg4/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan