Yamaha Music Manufacturing Asia Tegaskan Komitmen untuk Tetap Beroperasi di Indonesia

Yamaha Music Manufacturing Asia Tegaskan Komitmen untuk Tetap Beroperasi di Indonesia
Yamaha. Foto: Yamaha

jpnn.com, JAKARTA - PT Yamaha Music Manufacturing Asia (YMMA), melalui La Ode Haris selaku kuasa hukum, menyampaikan klarifikasi sehubungan dengan maraknya pemberitaan yang kurang tepat, terkait aksi demonstrasi yang terjadi baru-baru ini.

Menurutnya, perusahaan berkomitmen untuk terus beroperasi secara profesional dan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia.

La Ode Haris menyatakan demonstrasi tersebut merupakan respons terhadap pemutusan hubungan kerja (PHK) Ketua Pimpinan Unit Kerja (PUK) dan Sekretaris PUK.

“Tindakan PHK ini telah dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum dan tidak termasuk dalam kategori union busting. Perlu saya jelaskan di sini, secara keseluruhan ada tujuh perusahaan dan satu yayasan yang beroperasi di bawah naungan Yamaha Corporation Japan di Indonesia. Dua unit, karena berbagai alasan terpaksa berhenti operasional, tetapi yang lainya akan tetap eksis beroperasi di Indonesia. Tapi kita jangan diganggu dengan unjuk rasa yang justru akan merugikan banyak pihak,” kata La Ode Haris dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu (12/3).

La Ode menambahkan, demonstrasi yang dilakukan di kawasan industri yang merupakan objek vital nasional, seperti yang tercatat dalam UU No. 9 Tahun 1998, adalah ilegal.

“Hal ini jelas melanggar aturan yang telah ditetapkan, terutama terkait dengan pengamanan dan ketertiban umum di kawasan industry,” tukas Haris.

Menurut La Ode Haris, aksi demonstrasi yang terjadi pada September dan Oktober 2024 lalu telah menyebabkan kerugian yang signifikan bagi perusahaan.

Aksi tersebut, termasuk penutupan pintu gerbang pabrik, telah memenuhi unsur pelanggaran ketertiban umum, yang diatur dalam Pasal 169 KUHP jo Pasal 55 KUHP serta beberapa pasal lainnya dalam undang-undang terkait.

Yamaha Music Manufacturing Asia menyampaikan klarifikasi sehubungan dengan maraknya pemberitaan yang kurang tepat seputar aksi demonstrasi baru-baru ini

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News