Yaman Tegang, Tentara Pro-Kontra Saleh Bentrok
Inggris Tarik Staf Kedubes, UEA Tahan Senjata untuk Pemberontak
Jumat, 25 Maret 2011 – 09:11 WIB
Selain mengamankan senjata, polisi menangkap enam warga UEA. Saat ini enam pria itu menjalani pemeriksaan. "Seluruh senjata rakitan yang diberi merek palsu ini diproduksi di Turki," tutur Khalfan dalam jumpa pers. Dia menegaskan bahwa Dubai hanya menjadi transit senjata-senjata ilegal yang ditemukan dalam sebuah gudang sekitar dua pekan lalu itu.
Kemarin Khalfan menunjukkan foto-foto senjata sitaan tersebut. Pistol-pistol itu dikemas rapi dan disembunyikan dalam kontainer berisi mebel. "Untuk menindaklanjuti kasus ini, kami bekerja sama dengan pemerintah Turki, Yaman, dan Mesir," jelasnya. Sebelum tiba di Pelabuhan Dubai, kapal kontainer itu singgah di Mesir.
Khalfan yakin senjata-senjata tersebut bukan pesanan pemerintah Yaman. Dia menduga pemberontak Hawthi yang memesannya. Apalagi akhir-akhir ini gerakan anti pemerintah marak di Yaman. Pemberontak Hawthi sudah memerangi pemerintah selama enam tahun terakhir. "Tetapi, bisa juga senjata itu dipesan individu. Sebab, perdagangan senjata di pasar gelap Yaman sangat marak," ujarnya.
Sementara itu, kondisi politik di Yaman yang semakin tidak menentu membuat Inggris khawatir. Kemarin pemerintahan Perdana Menteri (PM) David Cameron menarik sebagian staf Kedutaan Besar Inggris dari Kota Sana"a. "Menimbang situasi keamanan Yaman yang tak kondusif, Kementerian Luar Negeri menarik sejumlah staf kedutaan Inggris dari Sana"a," jelas pejabat Kemenlu dalam keterangan tertulisnya.
SANA"A - Kesediaan Presiden Ali Abdullah Saleh untuk mundur di pengujung tahun ini ternyata tidak mampu meredam gejolak di Yaman. Bentrokan antara
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer