Yan Mandenas: Hentikan Penembakan Terhadap Warga Sipil di Papua
Yan mempertanyakan peran negara dan TNI dalam melindungi rakyat. Kejadian penembakan ini tentu menggambarkan luputnya hal tersebut. Semboyan ‘Kesatria Pelindung Rakyat’ yang menjadi nilai dalam tubuh TNI tampaknya kontradiktif dengan praktik-praktik yang terjadi di lapangan.
“Seharusnya dari konflik Papua yang sudah berlangsung lama ini, banyak hal yang sebenarnya bisa kita petik. Salah satunya adalah mengenai pendekatan dan respons negara terhadap penanganan konflik di Papua,” kata Yan.
Menurut Yan, pendekatan militeristik yang dipilih sepertinya masih jauh dari kata berhasil, karena perlawanan pun nyatanya tetap ada bahkan terus berkembang.
“Yang sangat disayangkan dan seharusnya tidak terjadi, justru makin menambah korban jiwa warga sipil yang padahal tidak terlibat konflik,” ujarnya.
Yan mengingatkan pemerintah dan TNI harus segera melakukan evaluasi kinerja dan pendekatan keamanan yang selama ini dilakukan di Papua.
Politikus Partai Gerindra mendorong pemerintah dan pihak terkait mengubah pendekatan menjadi lebih humanis, yang lebih mengedepankan aspek-aspek berlandaskan kemanusiaan dan kemartabatan.
“Mendesak untuk pihak-pihak terkait segera mengambil langkah dan mengubah pendekatan untuk menghentikan kasus serupa terjadi supaya tidak ada lagi warga sipil Papua yang menjadi korban dan meninggal secara sia-sia,” kata dia.
Selain itu, internal TNI juga harus menindak dan memberi sanksi tegas oknum pelaku penembakan tersebut. Negara harus memastikan penegakan hukum berjalan adil dan transparan.
Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Dapil Papua Yan Mandenas mengecam kasus penembakan kepada warga sipil di Papua.
- Darurat Penyelamatan Polri: Respons Terhadap Urgensi Pengembalian Reputasi Negara Akibat Kasus Pemerasan DWP 2024
- Legislator PKS Desak Kejagung & BPK Sita Duit Judi Online Rp 187,2 Triliun di Lembaga Keuangan
- Kenaikan PPN 12 Persen, Marwan Cik Asan Mendukung karena Ada Perlindungan bagi Masyarakat Bawah
- Konflik Pulau Rempang, Mafirion DPR: BP Batam Jangan Lepas Tangan, PT. MEG Tak Punya Hak Berpatroli
- Menolak Lupa!: Pentingnya Pilkada Langsung Dalam Kehidupan Demokrasi Bangsa Indonesia
- Irjen Djoko Minta Maaf Gegara Brigadir AKS Tembak Mati Warga