Yan Piet Moso Raih Penghargaan Sebagai Birokrat Pengamal Harmoni Kebinekaan
Dia mengatakan satu sama lain saling menghargai kaidah agama maupun tradisi budaya masing-masing, menerapkan asas toleransi, menjaga harmoni dan persatuan sosial.
“Bukan sekadar toleransi dan menjaga harmoni saja, namun satu sama lain saling bekerja sama, melakukan berbagai hal yang bisa dibersamakan dlm berbagai aspek sosial, budaya, bahkan ekonomi,” ujar Yan Piet.
Yan menegaskan tugasnya sebagai pemerintah dan pemimpin kabupaten adalah memastikan suasana kondusif selalu berlangsung di tengah masyarakat sehingga aktivitas ekonomi, sosial, dan budaya dapat berlangsung dengan baik. Masyarakat merasa aman dan terlindungi.
Untuk itu, Yan mendorong dan melakukan berbagai upaya agar kerukunan dan harmoni antarpaguyuban dan antarumat beragama tetap terawat dan terjaga.
Pertama, Yan menerapkan asas kesetaraan terhadap semua unsur dalam masyarakat. Tidak ada istilah 'anak emas' atau pun 'anak tiri' karena semua memiliki derajat yang sama di depan hukum.
Kedua, Yan memimpin jajaran pemda untuk secara terus menerus meningkatkan pelayanan publik, terutama memfasilitasi berbagai program dan aktivitas yang dilakukan oleh semua paguyuban dan semua komunitas umat beragama yang bertujuan menjaga kerukunan, merawat harmoni, dan meningkatkan kerja sama antarumat beragama.
Ketiga, bila terjadi permasalahan atau konflik antarkomunitas maka secepatnya diselesaikan secara musyawarah dengan melibatkan para pemimpin informal, yaitu tokoh adat, atau tokoh masyarakat, atau tokoh agama.
“Kebinekaan yang menjadi kekayaan dan keindahan Kabupaten Sorong. Saya tidak meleburkan perbedaan yang ada menjadi satu yang sama, tetapi tetap merawat setiap perbedaan dengan memperbesar setiap hal yang bisa dibersamakan, bukan disamakan,” ujar Yan Piet Moso.
Tim Seleksi dan Verifikasi API Tahun 2023 memilih Penjabat Bupati Sorong Yan Piet Moso sebagai Birokrat Pengamal Harmoni kebinekaan.
- Tuntut Pemakzulan Jokowi, Ratusan Mahasiswa Bergerak dari Tugu Reformasi ke Harmoni
- Anies Bicara Kebinekaan Bangsa Indonesia saat Refleksi Natal bersama PKB
- Catat, Inilah Pesan Kongres Bahasa Indonesia XII untuk Kemajuan Bangsa
- Ganjar dan Uskup Bandar Lampung Mgr Vincensius Bicara Kebinekaan Sembari Menyantap Bubur Ayam
- Ulama & Kiai Cirebon Percaya Ganjar Mampu Rawat Kebinekaan Dengan Moderasi Beragama
- Warga Desa Cimasan Cianjur Tolak Pembangunan Vihara, PP ISKA: Mengingkari Kebinekaan