Yandri: Pandai Bahasa Arab dan Hafal Alquran itu Radikal? Itu Sungguh Membuat Saya Tersinggung Pak
Sebelumnya, Komisi VIII DPR juga mempersoalkan pernyataan Fachrul
soal institusi pemerintah memiliki banyak peluang disusupi paham radikal yang diawali dengan mengirimkan anak-anak good looking untuk mendapatkan simpati, seperti seorang anak yang bahasa Arab dan hafal Alquran, atau hafiz.
Yandri sepakat bahwa radikal yang negatif harus dibasmi, tetapi dia tidak terima bila ada yang menarasikan orang Islam bahkan penghafal Alquran itu radikal.
"Menarasikan bahwa Islam itu radikal, menarasikan orang pandai bahasa Arab itu radikal, hafal Alquran itu radikal, itu sungguh membuat saya tersinggung, pak, secara pribadi maupun selaku ketua Komisi VIII DPR," kata Yandri.
Menurut Yandri, persoalan ini harus diklarifikasi secara sungguh-sungguh. Dia pun meminta hal seperti ini tidak perlu diulang kembali.
"Bagaimana mungkin orang yang bisa bahasa Arab atau hafal Alquran itu bapak katakan sumber utama radikal? Saya kira ini tidak elok untuk dikembangkan," kata Yandri.
Komisi VIII DPR mencecar rencana Menag Fachrul Razi yang berencana melakukan sertifikasi dai dan penceramah serta menarasikan radikalisme dengan cara yang berbeda.
- Pemenang Kompetisi MTQ Internasional Raih Hadiah Uang Rp125 juta
- Mendes PDT Yandri Susanto Lihat Potensi Besar Desa Ada di Sini
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Kemendes PDT Pastikan Info Rekrutmen Pendamping Lokal Desa 2024-2025 Hoaks
- Mendes Yandri Dorong Kolaborasi Pemda dan Pemdes untuk Kemajuan Desa Mandiri
- Jalankan Arahan Presiden Prabowo, Mendes Yandri Pilih Bermalam di Desa Margorejo