Yang Betina Jangan Dipotong
Dukung Program Swasembada Daging Sapi
Kamis, 25 Februari 2010 – 19:39 WIB
Yang Betina Jangan Dipotong
JAKARTA -- Dalam rangka mendukung Program Swasembada Daging Sapi (PSDS) 2014, Komisi IV DPR mendukung Kementerian Pertanian untuk mendapatkan anggaran tambahan Rp1,7 triliun. Dana tersebut, kata Wakil Ketua Komisi IV DPR Ana Mu'awanah, dibutuhkan untuk program penyelamatan sapi betina lokal produktif, yang selama ini setiap tahunnya sebanyak 200 ribu ekor dipotong. Kekurangan bibit sapi ini merupakan tantangan cukup serius pada PSDS 2014. Pasalnya, sampai 2010 ini, Indonesia masih kekurangan bibit sapi sebanyak 668.096 ekor. Jika tidak bisa diatasi dikhawatirkan harga daging bisa melambung.
"Sudah diajukan anggaran tersebut dalam APBN perubahan," jelas Ana Mu'awanah. Dijelaskan, meski dalam aturan tidak diperbolehkan memotong sapi betina produktif, namun peternak masih melakukan hal ini. Pemerintah juga sulit mengatasinya, sehingga program penyelamatan sapi betina lokal produktif ini diluncurkan. Lebih lanjut, Ana menyatakan, dirinya ingin mendengar secara rinci langkah-langkah dari program tersebut.
Baca Juga:
Dalam rapat kerja sebelumnya, Komisi IV DPR RI, menyarankan agar Kementan segera melakukan sosialisasi dengan para peternak sapi, terkait penyelamatan sapi betina produktif. "Soalnya, bagaimana mau mencapai swasembada daging sapi kalau indukan sapinya kurang, sehingga bibit sapi juga minus," tambah Ana.
Baca Juga:
JAKARTA -- Dalam rangka mendukung Program Swasembada Daging Sapi (PSDS) 2014, Komisi IV DPR mendukung Kementerian Pertanian untuk mendapatkan anggaran
BERITA TERKAIT
- Pengamat Sebut Peluncuran Danantara jadi Tonggak Baru Ekonomi Indonesia
- Pembentukan Danantara untuk Menguatkan Kemandirian Energi Nasional
- Ananta Agung Junaedy: BPI Danantara Menjawab Tantangan Ekonomi Global
- Tokopedia-ShopTokopedia Hadirkan Lagi Ramadan Ekstra Seru, Simak Tren Belanja Jelang Puasa
- Midea Meresmikan Direct Service Center di Bekasi
- Sambut Danantara, Puskepi Yakin Aset Negara Bakal Dikelola secara Optimal