Yang Meningkat Indeks Frustasi

Yang Meningkat Indeks Frustasi
Yang Meningkat Indeks Frustasi
Selain itu, kata dia, indeks kelangkaan pada tahun 2008 mencapai 42 persen."Hal tersebut terlihat dari maraknya fenomena antre pada tahun 2008,"  katanya.Menurut dia, meskipun pemerintahan saat ini mengklaim pengangguran terus mengalami penurunan, target yang telah ditetapkan tidak tercapai. Penurunan pengangguan bukan satu-satunya indikator indeks kesengsaraan, tetapi juga tingkat inflasi.

Sementara itu, anggota Dewan Pakar Megawati Institute, Sri Adiningsih mengatakan, prestasi pengelolaan ekonomi Indonesia tidak cukup hanya dengan predikat baik saja."Paling tidak harus lebih baik atau lebih efektif dibanding pemerintahan sebelumnya," kata Ekonom Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta ini.Dalam pandangan Dewan Pakar Megawati Institute saat Rakernas PDIP ini, kondisi perekonomian Indonesia belum mengalami peningkatan.

Mega Institut juga menyoroti soal penurunan harga BBM. Dalam iklannya, SBY menyebut untuk pertama kalinya dalam sejarah BBM diturunkan  sebanyak tiga kali. ''Tetapi harap dicatat, bahwa pemerintah ini adalah satu-satunya yang pernah menaikkan harga BBM sebesar 124 % setelah krisis. Sebuah kenaikan yang sama sekali tidak sebanding dengan penurunan yang dilakukan,'' Hendrawan menegaskan.

Soal BBM, Mega Institute membeberkan data lain. Menurut pengamatan mereka, selain mengambil patokan harga dari Mid of Platts Singapore (MOPS), yaitu USD 45 per barel, harga pokok pengadaan premium dan solar sampai  di tingkat pompa bensin mestinya hanya Rp. 3450 per liter.  Selisihnya ada Rp. 1050 per liter lebih mahal. ''Artinya, kita membayar lebih mahal dari harga internasional yang sewajarnya,'' Hendrawan menandaskan. (aj/JPNN)

SOLO - Momentum Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP ke IV di Solo Jawa Tengah benar-benar dimanfaatkan kubu Megawati untuk menguliti pemerintahan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News