Yang Minta Soeharto Jadi Pahlawan Mohon Bersabar
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan Jimly Asshiddiqie menilai, usulan agar Presiden Indonesia ke-2 Soeharto dianugerahi gelar pahlawan nasional, patut dihargai. Usul itu tadinya berasal dari Partai Golkar.
Namun, untuk mendapat gelar itu butuh proses. Ada sejumlah proses yang harus dilalui. Menurut Jimly, harus diawali kajian terlebih dulu dari Kementerian Sosial. Kemudian usulan dibahas Dewan Gelar.
" Banyak aspek yang perlu dibicarakan, termasuk menyangkut waktu. Mengenai Pak Harto, Gus Dur, itu dua kali dibahas periode lalu. Kesimpulannya, timingnya belum tepat," ujar Jimly saat menghadiri pelantikan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Masa Bakti 2016-2021, Jumat (20/5) malam.
Karena itu, Jimly berharap sejumlah pihak bersabar menunggu. Saat ditanya kelayakan almarhum Soeharto menjadi pahlawan nasional, Jimly enggan menjawabnya. Mantan Ketua MK itu mengaku terikat kode etik untuk tidak menjawabnya.
"Ditanyakan saja para ahli, pakar di bidang masing-masing. Tapi menurut saya, Indonesia tergolong negara yang pahlawannya paling banyak. Harusnya lebih ketat. Jangan terlalu banyak pahlawannya. Nanti masing-masing daerah ngusulin. Masing-masing daerah diberi kesempatan sama," ujar Jimly.(gir/jpnn )
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Korupsi Dana PIP Universitas Bandung yang Merugikan Mahasiswa
- Jumlah Honorer Lulus PPPK 2024 Tahap 1 Sedikit, Sisanya Lebih Banyak
- Wamen Viva Yoga: AHY Ingin Transmigrasi Ideal jadi Pilot Project
- Wamentrans Viva Yoga Sebut Menko AHY Ingin Transmigrasi Ideal jadi Proyek Percontohan
- Honorer Database BKN Non-Formasi jadi PPPK Paruh Waktu, Tanpa Tunjangan
- Ini soal Nasib Honorer Tak Lolos CPNS 2024, Bisa Ikut Seleksi PPPK?