Yang Puas dengan Kinerja SBY Hanya 48,6 Persen

jpnn.com - JAKARTA - Persepsi publik terbelah terkait kinerja pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang kini telah memasuki tahun terakhir masa kerjanya. Mereka yang merasa puas dengan kinerja SBY dan yang tidak puas, jumlahnya hampir sama.
Hal itu terungkap dalam Survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dirilis Kamis (9/1) di Hotel Four Season, Jakarta Selatan. Berdasarkan hasil survei tersebut, sebanyak 41,1 persen responden kurang puas dengan kinerja SBY.
"Ini dipengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintahan SBY yang tidak prorakyat," kata Saiful Mujani dalam paparan surveinya bertajuk Refleksi Publik 15 Tahun Demokrasi Indonesia.
Sementara jumlah responden yang merasa puas sebanyak 48,6 persen. Meski jumlah yang puas lebih tinggi, namun tidak berarti pemerintah bisa bernafas lega. Pasalnya, jumlah yang tidak puas hampir sama besar.
"Ini bisa menjadi cerminan bagi kinerja pemerintahan SBY bahwa tidak semua masyarakat puas atas kinerja SBY," terang Saiful.
Dalam surveinya, SMRC juga mencoba merekam persepsi publik terkait kondisi politik saat ini. Hal tersebut dilakukan mengingat tahun 2014 ini akan berlangsung pemilihan umum anggota legislatif dan presiden.
Hasilnya, 26,8 persen responden menilai kondisi politik Indonesia saat ini memburuk. Sementara yang menjawab sebaliknya berjumlah 21,9 persen.
"Hal ini juga dipengaruhi oleh kinerja pemerintah saat ini. Masyarakat tidak banyak menilai kondisi politik Indonesia membaik," tambah Saiful.
JAKARTA - Persepsi publik terbelah terkait kinerja pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang kini telah memasuki tahun terakhir masa kerjanya.
- Gus Ipul Yakin DTSEN Bisa Percepat Penurunan Kemiskinan
- KPK Sinyalir Uang Jutaan Dolar dari Izin Tambang era Rita Mengalir ke Japto dan Ahmad Ali
- Kubu Ted Sieong Pertanyakan Motif Jaksa Tak Hadirkan Nama-nama Dalam BAP
- KPK Sinyalir Satori dan Heri Gunawan Selewengkan Dana CSR BI Lewat Yayasan
- KPK Telusuri Aset Wali Kota Semarang Hevearita, Potensi Penyitaan Menguat
- Pemerintah Tekankan Kebijakan Kontrol GGL, Cegah Risiko Penyakit Kardiovaskular