Yang Seharusnya Jomblo Lakukan saat Hari Valentine
Minggu, 14 Februari 2016 – 08:43 WIB
Happy single woman. Foto: fitlife.tv
SEMUA orang mungkin mafhum bahwa Februari selalu dirumorkan dan diguyonkan sebagai bulan yang menakutkan untuk mereka yang lajang, mereka yang masih jomblo, mereka yang jiwa-jiwanya belum aus karena sama sekali belum pernah dibelai kekasih.
Alasannya jelas karena di Februari inilah bersemayam yang namanya Hari Valentine. Pada 14 Februari, yang mana pada hari itu, banyak pasangan kawula muda yang menghabiskan waktu malamnya dengan yang-yangan alias pacaran mesra-mesraan dengan kekasih masing-masing.
Pasangan yang punya banyak duit biasanya sampai booking meja di kafe, lengkap dengan properti romantis plus candle light dan lampu kelap-kelip khas tujuh belasan. Kalau untuk pasangan kere dan agak pailit, booking-nya cukup tikar angkringan dengan hiasan lampu teplok dengan cahaya temaram (yang justru lebih memunculkan kesan "prihatin" ketimbang "romantis")
Momen kangsenan ini kemudian dipungkasi dengan ritual memberikan cokelat oleh pihak pria kepada pihak wanita. Yang banyak duit biasanya cokelatnya Silver Queen atau Tobleron, sedangkan yang ekonominya masih lemah, cukuplah cokelat Jago atau cokelat Ichiban. Yang penting cokelat, gugur kewajiban.
Nah, momen itulah yang sering kali tidak bisa dirasakan kaum yang tak berpacar alias jomblo. Tak heran jika kemudian Hari Valentine menjadi semacam tembok kesenjangan yang begitu kejam antara yang berpacar dan yang tak berpacar. Meski yang jomblo juga kadang menyiapkan cokelat untuk orang-orang terdekat, seperti sahabat atau teman sekantor.
SEMUA orang mungkin mafhum bahwa Februari selalu dirumorkan dan diguyonkan sebagai bulan yang menakutkan untuk mereka yang lajang, mereka yang
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News