Yang Terlupa dalam Kebisingan Ini
Oleh Hasan Aspahani
Kamis, 22 Januari 2015 – 13:39 WIB
MEMENANGKAN pemilihan umum itu susah, tetapi ternyata lebih susah lagi untuk tidak lupa. Berdiri di luar kekuasaan itu tidak nyaman, tetapi ternyata menggenggam kekuasaan di tangan ternyata jauh lebih tidak nyaman.
Saya ingin mengatakan untuk mengingatkan ini kepadamu, wahai PDI Perjuangan. Hari-hari ini saya melihat engkau adalah sebuah partai yang berubah. Partai memang harus berubah, harus mematut-matut diri di hadapan rakyat ketika kekuasaan ada di tangan.
Baca Juga:
Masalahnya adalah, engkau tampaknya tidak sedang menghadap pada rakyat, engkau sedang membelakangi rakyat.
Saya belum lupa, bagaimana kikuknya engkau ketika baru saja selesai pemilihan umum untuk mengisi parlemen. Engkau menang. Tapi, pengalamanmu yang pahit memberimu pelajaran bahwa menjadi pemenang pemilu parlemen tak menjamin engkau menang di pemilihan presiden.
MEMENANGKAN pemilihan umum itu susah, tetapi ternyata lebih susah lagi untuk tidak lupa. Berdiri di luar kekuasaan itu tidak nyaman, tetapi ternyata
BERITA TERKAIT
- Refleksi Akhir Tahun 2024 Tentang Penegakan Hukum di Indonesia
- Darurat Penyelamatan Polri: Respons Terhadap Urgensi Pengembalian Reputasi Negara Akibat Kasus Pemerasan DWP 2024
- Mengenang Thomas Stanford Raffles, Perintis Resident Court Dalam Sistem Juri di Hindia Belanda
- Menolak Lupa!: Pentingnya Pilkada Langsung Dalam Kehidupan Demokrasi Bangsa Indonesia
- Mengkaji Wacana Wadah Tunggal KPK Dalam Pemberantasan Korupsi
- Quo Vadis Putusan MK Soal Kewenangan KPK Dalam Kasus Korupsi TNI: Babak Baru Keterbukaan & Kredibilitas Bidang Militer